Dzikir Saat Itikaf

Apa Saja Dzikir Saat Itikaf? Sesuai Sunnah Rasulullah

safwanquran.com – Itikaf tidak hanya berdiam diri di masjid, tapi merupakan bentuk ibadah yang melibatkan hati, lisan, dan tubuh. Di tengah heningnya malam dan tenangnya siang, orang-orang yang beri’tikaf menenangkan diri dari kesibukan dunia dan menyelami kedekatan dengan Allah. Dan salah satu amalan yang paling utama selama itikaf adalah dzikir.

Tapi sebenarnya, apa saja dzikir saat itikaf yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Apa saja dan kapan waktu-waktu terbaiknya? Simak sampai habis, ya.

Mengapa Dzikir Saat Itikaf Begitu Penting?

Dzikir adalah mengisi segala kegiatan dengan selalu mengingat Allah baik dalam lisan dan hati. Saat seseorang sedang itikaf, seluruh pikiran dan fokusnya hanya tertuju kepada Allah. Maka, dzikir menjadi cara paling tepat untuk menjaga hati agar terus terhubung dengan-Nya, Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 41:

“Wahai orang-orang yang beriman! Berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya.”

Itikaf menyediakan ruang waktu yang longgar dan suasana yang mendukung untuk berdzikir tanpa gangguan. Maka, sangat disayangkan jika seseorang itikaf tetapi lisannya justru lebih banyak diam atau malah dipakai untuk berbicara tentang hal-hal duniawi. Dzikir saat itikaf bukan hanya dianjurkan, tapi menjadi hal yang utama dari ibadah tersebut.

Jenis-Jenis Dzikir Saat Itikaf Sesuai Sunnah

Berikut beberapa jenis dzikir yang bisa diamalkan selama menjalani itikaf. Dzikir-dzikir ini bersumber dari hadits shahih dan diamalkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

1. Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil

Dzikir Saat ItikafDzikir ini paling dasar yang sering Rasulullah ajarkan dalam berbagai kesempatan. Bahkan setelah shalat fardhu (wajib), dzikir berikut ini juga dianjurkan untuk dibaca sebanyak 33 kali:

  • Subhanallah (Maha Suci Allah)
  • Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
  • Allahu Akbar (Allah Maha Besar)
  • Laa ilaaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)

Rangkaian dzikir di atas selain mudah untuk dihafal juga ringan di lisan (mengucapkannya), tapi berat dalam hal timbangan amal.

“Dua kalimat yang ringan di lisan, berat di timbangan (amal), dan dicintai oleh Allah: Subhanallahi wabihamdih, Subhanallahil ‘Azhim.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kita bisa membaca dzikir ini di pagi, siang, atau malam selama itikaf. Bahkan sambil berjalan dalam masjid pun boleh.

2. Istighfar dan Taubat

Dzikir Saat ItikafSaat itikaf, salah satu tujuan utamanya adalah memperbaiki diri. Maka, memperbanyak istighfar adalah pilihan terbaik. Rasulullah, yang sudah diampuni dosanya, bahkan tetap beristighfar hingga 70 kali dalam sehari.

Contoh istighfar yang paling sering dibaca:

  • Astaghfirullahal ‘Azhim
  • Rabbighfirli wa tub ‘alayya innaka anta at-Tawwabur Rahim

Atau yang lebih lengkap:

“Astaghfirullahalladzi laa ilaaha illa huwa, al-hayyul qayyum, wa atuubu ilaih.”

Jika dibaca dengan hati yang ikhlas dan penuh penyesalan, istighfar menjadi pintu rahmat yang luas selama menjalankan itikaf.

3. Shalawat kepada Nabi

Dzikir Saat ItikafShalawat bukan hanya sekadar bentuk cinta, tetapi juga salah satu bentuk dzikir terbaik. Allah sendiri memerintahkan hal ini dalam Al-Ahzab ayat 56:

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Beberapa shalawat yang bisa diamalkan selama itikaf:

  • Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad
  • Shalawat Ibrahimiyah (biasa dibaca dalam tasyahud)

Membaca shalawat mendatangkan banyak keberkahan, termasuk terkabulnya doa dan terhapusnya dosa.

4. Dzikir Pagi dan Petang

Dzikir Saat ItikafMomen itikaf biasanya mencakup waktu pagi dan petang di masjid. Rasulullah mengajarkan banyak dzikir yang dibaca di waktu-waktu ini, salah satunya:

“Rodhiitu billaahi Rabban, wa bil-Islaami diinan, wa bi-Muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallam nabiyyan.”

Artinya: “Aku ridha Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad sebagai nabiku.”

Bisa juga membaca:

  • Hasbiyallahu laa ilaaha illa huwa, ‘alaihi tawakkaltu wa huwa Rabbul ‘Arsyil ‘Azhim
  • La hawla wa la quwwata illa billah

Membaca dzikir ini pagi dan petang akan memberikan ketenangan luar biasa. Apalagi saat dibaca di dalam masjid yang sunyi dan damai.

5. Dzikir Pada Malam Lailatul Qadar

Dzikir Saat ItikafSalah satu tujuan utama itikaf adalah memburu malam penuh kemuliaan, yaitu Lailatul Qadar yang pada mala ini Rasulullah menganjurkan dzikir dan doa khusus.

Aisyah radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi:

“Wahai Rasulullah, jika aku bertemu Lailatul Qadar, doa apa yang harus aku baca?”

Beliau menjawab:

“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”

(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku.”

Dzikir ini sangat tepat jika kamu baca pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan saat itikaf.

Baca Juga: Keutamaan Dzikir Subhanallahi Wa Bihamdihi (1000 x)

Waktu-Waktu Terbaik untuk Berdzikir Saat Itikaf

Tidak ada batasan waktu untuk berdzikir, namun beberapa waktu ini lebih utama dan sering dimanfaatkan oleh Rasulullah dan para sahabat:

  1. Setelah Sholat Fardhu Langsung berdzikir setelah shalat sangat dianjurkan, kamu bisa melakukannya dengan mengucapkan secara lisan maupun dengan hati.
  2. Sepertiga Malam Terakhir Inilah waktu paling utama untuk berdzikir, berdoa, dan bermunajat. Suasana yang sunyi membuat hati menjadi lebih tenang, dan lebih dekat dengan Allah.
  3. Menjelang Waktu Subuh Dalam Al-Qur’an, Allah menyebut orang-orang yang beristighfar di waktu sahur sebagai orang bertakwa.
  4. Saat Tidak Tidur atau Tidak Membaca Al-Qur’an Jika tidak sedang membaca, berdzikir bisa menjadi pengisi waktu terbaik. Daripada mengobrol atau melamun, lebih baik menyebut nama Allah.

Tips agar Dzikir Saat Itikaf Lebih Khusyuk dan Berkesan

Membaca dzikir itu mudah, tapi merasakan kesan lebih khusyu itu butuh usaha lebih, berikut beberapa tips sederhana yang bisa kamu terapkan:

  • Fahami Maknanya: Jangan hanya membaca, tapi pahami apa artinya. Seperti ketika kita membaca “Subhanallah”, bayangkan betapa agungnya Allah SWT.
  • Ucapkan Perlahan dan Sadar: Dzikir bukan lomba cepat-cepat, ucapkan perlahan dan rasakan setiap katanya.
  • Pakai Buku Saku Dzikir atau Aplikasi: Banyak buku kecil dan aplikasi dzikir harian yang bisa membantu kita mengingat dan membacanya dengan benar.
  • Jadikan Kegiatan Rutin Selama Itikaf: Buat target harian. Misalnya membaca 100x tasbih, 100x istighfar, dan 50x shalawat disetiap hari.

Baca Juga: Manfaat ‘Dzikir Subhanallah Adada Khalqihi’ yang Menenangkan

Mendekatkan Diri dengan Allah Melalui Dzikir dan Al-Quran

Selain kita berdiam diri dalam itikaf juga memiliki waktu khusus untuk mendekat, menyesal, memperbaiki, dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan Allah. Dan dzikir saat itikaf menjadi jembatan penting dalam proses tersebut. Mari jadikan itikaf kita lebih bermakna dengan memperbanyak dzikir, bukan hanya bacaan di lisan, tapi hadir dari hati yang sadar dan penuh cinta. 

Semoga setiap lafadz yang kita ucapkan menjadi cahaya di dunia dan pemberat amal di akhirat.Selamat beri’tikaf. Semoga Allah menerima dan memberkahi setiap detik ibadah kita. Aamiin.

Yuk, perbanyak ibadah dan membaca Al-Quran untuk mendapatkan ketenangan batin untuk diri sendiri dan juga menenangkan bagi orang disekitar kita. Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

>>>KONTAK<<<

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top