safwanquran.com – Silaturahmi merupakan bagian dasar dalam ajaran Islam, tidak hanya sebatas rutinitas sosial. Namun juga memiliki nilai ibadah dan dampak luar biasa, baik dunia maupun akhirat. Di tengah kehidupan sekarang ini, masih banyak yang mengabaikan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama, terutama keluarga dan kerabat. Lalu sebenarnya bagaimana orang yang tidak mau melakukan silaturahmi dalam pandangan Islam? Apa dampak spiritual dan sosial bagi mereka yang memutuskan tali silaturahmi ini?
Definisi Silaturahmi menurut Islam
Silaturahmi berasal dari bahasa Arab “shilah” yang memiliki arti hubungan sedangkan “rahim” yang berarti rahim atau kerabat. Dalam Islam, silaturahmi berarti menjaga hubungan baik, saling membantu, mengunjungi, serta memperhatikan kerabat dekat maupun jauh. Menjaga silaturahmi tidak hanya sebagai tradisi, tapi juga perintah dalam agama yang ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadits.
Bagaimana orang yang tidak mau melakukan silaturahmi? Islam sangat menekankan untuk menerapkan dan terus menyambung tali ini. Ini terlampir dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 1 dan Ar-Ra’d ayat 25, Allah mengingatkan pentingnya menjaga hubungan kekeluargaan dan ancaman bagi mereka yang memutusnya. Rasulullah SAW juga menegaskan dalam banyak hadits bahwa silaturahmi menjadi kunci diterimanya amal, keluasan rezeki, dan masuknya seseorang ke surga.
Bagaimana Orang yang Tidak Mau Melakukan Silaturahmi?
Berikut ini akibat dari orang yang enggan menjaga silaturahmi dalam sudut pandang Islam:
1. Tidak akan Diterima Amal Ibadahnya
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal ibadah manusia diperlihatkan setiap hari Kamis malam Jumat, maka tidak diterima amal ibadah orang yang memutuskan hubungan silaturahmi” (HR. Ahmad). Tanpa silaturahmi, ibadah apapun yang dilakukan seseorang dapat tertolak.
“Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh…”
(QS. An-Nisa: 36)
Ayat ini menekankan pentingnya berbuat baik terhadap kerabat, termasuk menjaga silaturahmi.
2. Tidak Akan Mendapatkan Rahmat Allah
Keutamaan silaturahmi sangat besar sehingga bagi mereka yang memutuskan tali ini, rahmat Allah tidak akan turun. “Rahmat Allah tidak akan turun kepada kaum yang padanya terdapat orang yang memutuskan tali silaturahmi.” (HR. Muslim).
“Sesungguhnya orang-orang yang memutuskan hubungan silaturahmi, maka mereka adalah orang-orang yang fasik.”
(QS. Muhammad: 22)
Ini menunjukkan bahwa memutuskan silaturahmi adalah termasuk sikap fasik yang menyebabkan kehilangan rahmat.
3. Mendapat Azab di Dunia dan Akhirat
Islam menegaskan, jika dosa memutuskan silaturahmi dapat mendatangkan azab seketika di dunia maupun akhirat. Dari Abu Bakrah, Nabi SAW bersabda bahwa dosa memutuskan silaturahmi termasuk yang paling cepat diberikan sanksinya di dunia. Seringkali hidupnya akan sempit, rezekinya seret, dan batinnya penuh kecemasan.
“Dan jika kamu memutuskan hubungan (silaturahmi), maka sesungguhnya Allah akan memutuskan rahmat-Nya dari kamu.”
(QS. Muhammad: 22)
Ayat ini memberi peringatan bahwa akibat putus tali silaturahmi sangat serius di dunia dan akhirat.
4. Dilaknat Allah dan Diancam Neraka Jahanam
Bagaimana orang yang tidak mau melakukan silaturahmi, Allah SWT berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 25. Bahwa mereka memutuskan apa yang seharusnya dihubungkan (silaturahmi) akan mendapat kutukan dan tempat tinggal yang buruk yaitu neraka Jahanam.
“Sesungguhnya orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan ingin supaya jalan itu bengkok, serta mereka menjadi kafir terhadap kehidupan akhirat — mereka tidak akan beruntung perbuatan mereka.”
(QS. Ibrahim: 4)
Memutuskan silaturahmi bisa termasuk menghalangi jalan kebaikan sehingga membawa laknat dan azab.
5. Tidak Akan Masuk Surga
Ancaman paling besar adalah tidak akan masuk surga, sebagaimana sabda Nabi SAW, “Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)” (HR. Bukhari dan Muslim). Ibn Nawawi menjelaskan bahwa ancaman ini berlaku bagi mereka yang tahu bahwa silaturahmi hukumnya wajib, namun dengan sengaja memutuskannya.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-Hujurat: 10)
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga hubungan persaudaraan agar mendapat rahmat dan masuk surga.
6. Dihapuskan dari Rahmat Keluarga
Allah berfirman, “Aku adalah Ar-Rahman. Aku membuat ikatan persaudaraan dan memberinya nama dari namaKu. Jika siapa saja mempertahankan ikatan silaturahmi, maka Aku akan menyambung hubungan dengannya. Dan Aku akan memutus hubungan dengan siapa saja yang memutuskan silaturahmi” (HR. Abu Dawud). Ini menandakan pentingnya silaturahmi bukan sekadar masalah sosial, tetapi juga urusan spiritual langsung antara manusia dengan Tuhannya.
“Jika kalian memutuskan silaturahmi, maka sesungguhnya Allah akan memutuskan (rahmat) kalian…”
(QS. Muhammad: 22)
Ini menegaskan bahwa silaturahmi adalah jembatan rahmat dan hubungan dengan Allah akan terputus jika kita memutuskan tali persaudaraan.
Baca Juga: Bagaimana Pemimpin Rumah Tangga Bisa Dicintai dan Dihormati?
Penyebab Seseorang Memutus Silaturahmi
Bagaimana orang yang tidak mau melakukan silaturahmi, pasti ada penyebabnya seperti:
- Kesibukan dan kurangnya waktu untuk berkomunikasi.
- Adanya konflik, iri hati, atau masalah pribadi seputar utang-piutang, warisan, maupun perbedaan prinsip.
- Kurangnya kepedulian atau merasa tidak memerlukan keberadaan kerabat.
- Merasa paling benar dalam setiap permasalahan hingga enggan berdamai.
- Tidak menerima keadaan atau perbuatan anggota keluarga lainnya.
- Trauma atas perlakuan buruk di masa lalu.
Faktor-faktor di atas sering dianggap remeh, padahal bisa mengarah pada dosa besar jika tidak segera diperbaiki.
Contoh Perilaku Memutus Silaturahmi
Beberapa sikap yang dikategorikan sebagai pemutus silaturahmi di antaranya:
- Tidak menyambung komunikasi atau menghindari pertemuan keluarga, walau sesungguhnya mampu.
- Tidak menyambut tamu keluarga dengan baik.
- Sengaja tidak memberikan salam saat berjumpa.
- Tidak hadir di saat keluarga berbahagia atau berduka.
- Memprioritaskan orang lain di atas kerabat sendiri dalam hal kebaikan dan bantuan.
- Merasa paling benar dan enggan berdiskusi atau berdamai.
Perilaku-perilaku tersebut sebaiknya dihindari agar tidak terjatuh dalam dosa dan dampak yang merugikan dunia-akhirat.
Bagaimana orang yang tidak mau melakukan silaturahmi, tentunya memiliki dampak negatif. Karena menyambung tali ini baik untuk menjaga relasi kekeluargaan yang menjadi bagian dari penerapan iman dan bukti ketaatan kita kepada Allah. Jalinan silaturahmi menjaga keharmonisan dalam keluarga, membangun komunitas yang kompak, serta memberikan perlindungan dari sosial dan spiritual.
Baca Juga: Balasan Orang yang Bertakwa Adalah – Safwan Quran
Lalu Bagaimana Orang yang Tidak Mau Melakukan Silaturahmi?
Islam mengajarkan bahwa menjaga silaturahmi adalah kewajiban yang tidak boleh diremehkan. Bagi orang yang tidak mau melakukan silaturahmi, terdapat ancaman serius baik di dunia maupun akhirat seperti amal ibadah tidak diterima, rezeki sempit, dijauhi lingkungan, bahkan terancam tidak masuk surga. Namun, selalu ada jalan untuk memperbaiki diri dan memperbaiki hubungan.
Menjaga silaturahmi berarti menjaga hatimu dan kerabatmu, demi kebahagiaan serta keberkahan hidup yang hakiki. Jangan biarkan ego dan persoalan pribadi menjadi penghalang untuk menyambung kasih di antara sesama, karena Islam menginginkan umatnya hidup dalam keharmonisan, kedamaian, dan saling mendukung sepanjang hayat.
Jangan biarkan silaturahmi kamu terputus karena hati yang lalai dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pengingat cinta, serta penyambung kasih antarsesama. Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan.
Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.