safwanquran.com – Sejarah Islam menyimpan banyak kisah tokoh besar yang meninggalkan jejak mendalam, bukan hanya karena keberaniannya di medan perang. Termasuk kisah Amr bin Ash, merupakan seorang panglima yang berawal dari musuh Islam. Berubah menjadi salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam.
Perjalanan hidupnya mengajarkan kita bahwa hidayah bisa datang kepada siapa saja, kapan saja, bahkan kepada orang yang dulu paling keras menentang kebenaran. Amr bin Ash layak dikenang, karena beliau menunjukkan bagaimana tekad, kecerdikan, dan keimanan dapat mengubah jalan hidup seseorang secara total.
Kisah Amr bin Ash
Amr bin Ash lahir dari keluarga Quraisy yang terpandang. Ayahnya bernama Ash bin Wail, seorang tokoh Mekah yang dikenal cerdas dalam berdiplomasi. Sedari kecil, Amr tumbuh sebagai pribadi yang memiliki kemampuan berbicara yang luar biasa. Fasih, berwibawa, dan pandai mengatur strategi, kemampuan ini kelak menjadikannya sosok penting dalam politik maupun peperangan.
Kisah Amr bin Ash sebelum mengenal Islam, dikenal sebagai tokoh yang menentang dakwah beliau Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak segan menggunakan kecerdasannya untuk merendahkan Rasulullah dan menentang ajaran tauhid. Seperti kebanyakan pembesar Quraisy saat itu yang khawatir ajaran Islam akan mengganggu status sosial, kekuasaan, dan kepercayaan turun-temurun mereka.
1. Amr bin Ash Sebagai Musuh Islam
Pada masa awal dakwah Islam, Amr termasuk orang yang gigih melawan Rasulullah SAW. Bahkan, pernah diutus menemui Raja Najasyi di Habasyah (Ethiopia) untuk meminta kaum Muslimin yang hijrah ke sana dikembalikan ke Mekah. Serta mencoba meyakinkan raja agar menolak perlindungan bagi para pengikut Nabi. Tapi, usahanya gagal karena Raja Najasyi terkesan dengan penjelasan dari Ja’far bin Abi Thalib tentang ajaran Islam.
Kegagalan ini tidak membuat Amr menyerah dan tetap mencari cara untuk melemahkan dakwah Nabi dengan ucapan maupun siasat politik. Pada Perang Uhud dan beberapa pertempuran lain, Amr turut aktif melawan kaum Muslimin. Baginya, Islam adalah ancaman bagi kejayaan Quraisy.
Tetapi, sejarah mencatat, sebesar apa pun kebencian seseorang terhadap Islam, bila Allah menghendaki, hati itu bisa luluh oleh cahaya kebenaran.
Baca Juga: Kisah Bertemunya Adam dan Hawa, Tentang Kesabaran dan Takdir
2. Hidayah dari Pertemuan dengan Rasulullah SAW
Kisah Amr bin Ash masuk Islam dimulai setelah Perjanjian Hudaibiyah, pada saat mulai melihat tanda-tanda kekuatan Islam semakin nyata. Beliau menyaksikan betapa Rasulullah SAW semakin dihormati oleh sahabat maupun oleh musuh-musuhnya. Perlahan, benih keraguan terhadap keyakinan lamanya mulai tumbuh.
Kisah masuk Islamnya begitu menarik, Amr sempat melakukan perjalanan ke Raja Najasyi lagi dengan tujuan berbeda. Saat itu, ia berjumpa dengan Khalid bin Walid, yang juga sedang mempertimbangkan untuk masuk Islam. Pertemuan itu membuka pintu hidayah lebih lebar.
Akhirnya, pada tahun 8 Hijriah, Amr bin Ash datang kepada Rasulullah SAW dan menyatakan keislamannya. Beliau bahkan mengajukan satu syarat yang menyentuh yaitu meminta agar seluruh dosa-dosanya di masa lalu dihapuskan. Rasulullah SAW menenangkan hatinya dengan sabda bahwa Islam menghapus semua dosa yang terjadi sebelumnya. Sejak saat itu, Amr menjadi bagian dari keluarga besar bagi kaum Muslimin.
3. Panglima Perang Islam yang Cerdas dan Disegani
Kecerdasan Amr tidak hilang begitu saja setelah masuk ke dalam agama Islam, justru kemampuannya diarahkan untuk memperjuangkan agama Allah. Rasulullah SAW melihat potensi besar dalam dirinya dan mempercayainya untuk memimpin beberapa ekspedisi.
Salah satu momen penting adalah ketika Amr memimpin pasukan dalam ekspedisi ke daerah Dzatus Salasil. Walaupun ada sahabat senior seperti Abu Ubaidah bin Jarrah, Rasulullah tetap menunjuk Amr sebagai pemimpin. Keputusan tersebut sempat menimbulkan tanda tanya, tapi hasilnya menunjukkan bahwa pilihan Rasulullah sangat tepat.
Amr dikenal sebagai panglima yang tidak hanya berani, tetapi juga ahli strategi. Beliau mampu membaca situasi medan perang dengan cepat dan memanfaatkan kelemahan lawan. Kepemimpinannya membuat pasukan Muslim sering meraih kemenangan gemilang.
4. Penaklukan Mesir dalam Islam
Salah satu pencapaian terbesar dalam kisah Amr bin Ash adalah penaklukan Mesir. Peristiwa ini terjadi pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab. Umar awalnya ragu untuk mengizinkan ekspedisi ke Mesir, tetapi Amr meyakinkan khalifah dengan argumentasi yang kuat.
Amr berhasil menaklukkan Mesir meski dengan pasukan yang relatif kecil, sebuah wilayah yang saat itu berada di bawah kekuasaan Romawi. Strategi militernya yang brilian membuat pasukan Muslim mampu menguasai daerah penting dengan cepat. Setelah kemenangan tersebut, Amr tidak hanya dikenal sebagai panglima, tetapi juga sebagai gubernur yang bijak.
Mesir di dalam masa kepemimpinannya memiliki peran dalam perkembangan Islam, baik dari sisi politik, ekonomi, maupun dakwah. Beliau memperlakukan rakyat Mesir dengan adil dan bijaksana, sehingga banyak penduduk yang akhirnya masuk Islam dengan sukarela.
5. Hubungan dengan Khalifah
Kisah Amr bin Ash dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para khalifah setelah Rasulullah SAW wafat. Beliau dipercaya untuk memimpin beberapa ekspedisi militer dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pada kepemimpinan Umar bin Khattab, beliau ditugaskan sebagai gubernur dan panglima dalam penaklukan besar.
Hubungan antara beliau dengan Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib cukup kompleks, karena politik pada masa itu memang penuh dinamika. Serta Amr tetap dikenal sebagai figur yang berpengaruh, baik di bidang militer maupun politik. Walaupun sempat terlibat dalam peristiwa politik yang pelik, jasa dan pengaruhnya dalam sejarah Islam tetap diakui.
Teladan dari Kisah Amr bin Ash
Melalui kisah hidup dari Amr banyak pelajaran yang bisa kita petik, berikut diantaranya:
- Hidayah bisa datang kapan saja. Tidak ada yang terlalu jauh dari rahmat Allah, bahkan bagi mereka yang dulu keras menentang Islam.
- Gunakan kemampuan untuk kebaikan. Amr dulunya menggunakan kecerdasan untuk menentang Nabi, tetapi setelah masuk Islam, ia mengarahkan potensi itu untuk membela kebenaran.
- Kepemimpinan membutuhkan strategi dan kecerdikan. Prestasi Amr adalh menaklukkan Mesir, hal inimenunjukkan pentingnya visi dan kecerdasan dalam memimpin.
- Perubahan membawa dampak besar. Dari musuh menjadi panglima yang dihormati, perjalanan Amr menunjukkan bahwa perubahan sikap bisa mengubah sejarah.
Baca Juga: Kisah Siti Hajar dalam Al Quran sebagai Perempuan Tangguh
Dapatkan Hidayah Melalui Al-Quran
Sejarah tidak pernah kehabisan kisah inspiratif, dan salah satunya adalah perjalanan Kisah Amr bin Ash. Dari seorang musuh keras Islam menjadi panglima yang dihormati, perjalanannya memberi pelajaran bahwa manusia bisa berubah, asalkan ada kemauan untuk mencari kebenaran dan menerima cahaya hidayah.
Hidup Amr bin Ash membuktikan bahwa kecerdasan, keberanian, dan keimanan adalah kombinasi yang mampu mengubah arah sejarah. Beliau bukan hanya seorang panglima perang, tetapi juga seorang tokoh yang meninggalkan warisan penting dalam perjalanan Islam.
Sumber kekuatan beliau adalah keimanan yang lahir dari cahaya Al-Qur’an. Kitab suci inilah yang menjadi pedoman hidup sahabat Nabi dalam menghadapi tantangan hidup. Memahami dan biasakan diri dengan Al-Qur’an akan membimbing kamu menjemput hidayah Allah. Yuk, miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan dan rasakan sendiri keberkahan yang mengalir dari kitab suci ini.
Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.