safwanquran.com – Dalam kehidupan sehari-hari, ucapan memiliki kekuatan yang sangat besar. Ungkapan kata yang baik bisa menyembuhkan luka hati, mendamaikan pertengkaran, dan menyebarkan kasih sayang. Sebaliknya, kata-kata kasar bisa menyakiti, memperkeruh suasana, bahkan memicu permusuhan. Islam, sebagai agama yang sempurna, memberi perhatian besar terhadap etika dalam berbicara. Rasulullah ﷺ telah mencontohkan bagaimana seharusnya umatnya menjaga lisan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempelajari dan mengamalkan hadits tentang sopan santun dalam berbicara.
Hadits Tentang Sopan Santun dalam Berbicara
Mari kita bahas lima hadits yang membimbing kita menjadi pribadi yang lebih bijak dalam berkata-kata.
1. Berkata Baik atau Diam
Hadits pertama ini sangat terkenal dan sering menjadi pegangan dalam menjaga lisan:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits tentang sopan santun dalam berbicara ini singkat, tapi dalam maknanya. Rasulullah ﷺ mengaitkan ucapan dengan iman. Ini artinya, lisan kita mencerminkan kualitas iman kita. Jika seseorang benar-benar beriman, tentu akan berpikir terlebih dahulu sebelum bicara. Bila ucapannya tidak bermanfaat, lebih baik dianjurkan untuk diam. Diam bukan tanda kelemahan, tapi bentuk kehati-hatian agar tidak menyakiti orang lain.
Bayangkan jika semua orang menjalankan hadits ini, pasti dunia akan lebih damai, tidak ada perdebatan yang tidak perlu, dan media sosial pun akan lebih tenang dari komentar negatif.
2. Ucapan yang Lembut Melunakkan Hati
Sopan santun dalam berbicara juga mencakup kelembutan dalam bertutur kata. Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
“Sesungguhnya kelembutan itu tidak ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya, dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan membuatnya menjadi buruk.”
(HR. Muslim)
Kelembutan dalam berbicara bisa membuat pesan lebih mudah diterima. Bahkan dalam menegur, Islam mengajarkan untuk melakukannya dengan kata-kata halus dan tidak menyakiti hati. Dalam Al-Qur’an pun, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk berkata lembut kepada Fir’aun, padahal Fir’aun adalah orang yang sangat kejam. Ini menunjukkan betapa pentingnya sopan santun dalam menyampaikan sesuatu, bahkan kepada musuh sekalipun.
Kelembutan adalah senjata, ketika kita menggunakan nada yang lembut dan pilihan kata yang baik, pesan kita akan masuk ke hati orang lain tanpa menimbulkan rasa tersinggung.
3. Menjaga Lisan Sebagai Kunci Surga
Salah satu bentuk kesopanan dalam berbicara adalah tidak mengucapkan hal-hal yang sia-sia, kasar, atau menyakitkan. Dalam sebuah hadits tentang sopan santun dalam berbicara, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Siapa yang menjamin kepadaku apa yang ada di antara dua rahangnya (lisan) dan apa yang ada di antara dua kakinya, maka aku akan menjamin surga untuknya.”
(HR. Bukhari)
Hadits ini menunjukkan betapa besar dampak dari lisan. Seseorang yang mampu menjaga ucapannya dari keburukan telah membuka jalan menuju surga. Hal ini bukan perkara yang ringan, lisan bisa menjadi penyebab utama manusia masuk neraka. Tapi juga bisa menjadi sebab masuknya ke surga jika digunakan dengan baik.
Berbicara dengan sopan termasuk bagian dari menjaga lisan. Perkataan yang jujur, lembut, tidak menyakitkan, dan tidak mengandung ghibah atau fitnah, akan mendatangkan pahala besar.
4. Larangan Mengejek dan Merendahkan Orang Lain
Islam sangat melarang perbuatan merendahkan orang lain, apalagi melalui ucapan yang dalam sebuah hadits disebutkan:
“Cukuplah seseorang dikatakan berdosa jika ia meremehkan saudaranya sesama Muslim.”
(HR. Muslim)
Meremehkan orang lain bisa terjadi melalui kata-kata, seperti ejekan, sindiran, atau candaan yang menyakitkan. Mungkin maksudnya hanya bercanda, tapi bisa jadi menyakiti hati orang lain. Kesopanan dalam berbicara bukan hanya tentang memilih kata yang baik, tapi juga menghindari ucapan yang bisa menyakiti perasaan orang lain, meskipun tidak disengaja.
Perlu diingat bahwa setiap orang memiliki harga diri. Rasulullah ﷺ sangat menjaga perasaan sahabat-sahabatnya, bahkan kepada orang yang baru masuk Islam sekalipun.
5. Tidak Berkata Kotor dan Kasar
Salah satu akhlak buruk yang harus dijauhi adalah berkata kotor atau kasar. Rasulullah ﷺ bersabda dalam suatu hadits tentang sopan santun dalam berbicara:
“Bukanlah seorang mukmin itu orang yang suka mencela, melaknat, berkata kotor, dan berkata kasar.”
(HR. Tirmidzi)
Kata-kata yang keluar dari lisan itu mencerminkan hati. Jika hati bersih, maka ucapan pun juga akan bersih. Umat Islam dituntut untuk menjaga lisannya dari perkataan kotor, termasuk umpatan dan kata makian, baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Orang yang terbiasa berkata kasar cenderung lebih sulit membangun hubungan yang harmonis. Berbeda dengan mereka yang sopan, lembut, dan penuh penghormatan saat berbicara. Kehadiran mereka akan selalu dirindukan, dan ucapannya memberikan ketenangan.
Baca Juga: Apa Saja Hadits Tentang Kekuatan Doa Bagi Umat Muslim?
Mengapa Sopan Santun dalam Berbicara Itu Penting?
Sebagai makhluk sosial kegiatan berbicara adalah aktivitas sehari-hari, tapi tidak semua orang tahu cara berbicara yang benar. Kesopanan dalam berbicara bukan hanya membuat lawan bicara merasa dihargai, tetapi juga membuat kita sendiri lebih mulia di mata Allah dan manusia. Berikut beberapa alasan mengapa sopan santun dalam berbicara sangat penting:
- Membangun hubungan sosial yang sehat. Orang yang sopan akan lebih mudah diterima di lingkungan manapun.
- Menjaga hati orang lain. Ucapan yang tidak menyakitkan juga merupakan bentuk kasih sayang kepada sesama.
- Meningkatkan kualitas diri. Orang yang santun menunjukkan kedewasaan berpikir dan akhlak yang baik.
- Menjadi teladan. Anak-anak dan generasi muda akan mencontoh cara berbicara kita.
Tips Praktis Menjaga Kesopanan dalam Berbicara
Mengamalkan hadits tentang sopan santun dalam berbicara bisa dimulai dari hal-hal kecil, berikut beberapa tips praktis yang bisa kita lakukan:
- Pikirkan sebelum berbicara. Jangan terburu-buru. Tanyakan pada diri, “Apakah ini bermanfaat?”
- Gunakan nada bicara yang tenang. Nada yang tinggi sering kali terdengar kasar, bahkan saat isinya baik.
- Hindari kata-kata kasar dan sindiran. Gantilah dengan ungkapan yang lebih bijak dan netral.
- Jaga emosi. Ketika marah, tunda bicara hingga emosi mereda.
- Latih diri dengan membaca doa sebelum berbicara. Doa bisa menjadi pengingat untuk menjaga lisan.
Baca Juga: Ayat dan Hadits Tentang Puasa Wajib, Muslim Harus Tahu!
Mari Menjaga Lisan dengan Hadits dan Al-Qur’an
Dalam Islam, lisan adalah amanah dengan hadits tentang sopan santun dalam berbicara bisa kita jadikan pedoman agar kita tidak sembarangan dalam berkata-kata. Dengan menjaga lisan, kita bisa menjaga hati, membina hubungan yang sehat, serta mendekatkan diri kepada Allah.
Rasulullah ﷺ telah menunjukkan teladan luar biasa dalam berkata-kata. Tidak ada satupun sahabat yang merasa tersakiti oleh lisannya. Bahkan, musuh-musuh Islam pun mengakui kelembutan dan kemuliaan akhlaknya.
Semoga kita bisa meneladani Rasulullah ﷺ dalam berbicara yang lembut, santun, dan penuh kasih sayang. Karena, ucapan baik juga merupakan cerminan dari hati yang bersih. Sopan santun dalam berbicara tidak hanya soal tata krama, tapi juga cerminan kedekatan kita dengan nilai dalam Al-Qur’an. Ingin lebih mudah menjaga lisan? Mulailah dari hati yang selalu terhubung dengan Allah.
Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.
