Safwanquran.com – Pembahasan mengenai al-qur’an, memang tidak ada habisnya. Mulai dari pembahasan jumlah surat, panjang ayat, bahkan pesan-pesan yang terkandung di dalam al-qur’an. Namun, pembahasan mengenai pengelompokkan al-qur’an berdasarkan tempat turunnya acapkali terlewatkan.
Pembagian jenis surat di dalam al-qur’an dibedakan berdasarkan tempat diturunkannya, dibagi menjadi dua, yaitu surat makkiyah dan surat madaniyah. Lalu tahukah kamu berapa jumlah surat makkiyah di dalam al-qur’an?
Untuk tahu lebih jelasnya, mari kita baca dan juga pelajari artikel ini sampai selesai.
Apa itu surat makkiyah?
Surat Makkiyah adalah surat dalam Al-Qur’an yang turun kepada Nabi Muhammad SAW sebelum beliau hijrah ke Madinah. Yakni saat beliau masih berdakwah di Mekkah. Istilah “Makkiyah” digunakan karena merujuk pada waktu turunnya wahyu, bukan hanya lokasi tempat turunnya. Jadi, meskipun ada surat yang turun di luar Mekkah, selama turunnya terjadi sebelum hijrah, tetap diklasifikasikan sebagai surat Makkiyah.
Secara umum, surat Makkiyah cenderung memiliki ayat-ayat yang pendek dan padat, dengan fokus utama pada memperkuat keimanan. Isinya sering kali menekankan tauhid, mengajak untuk berpegang teguh pada ajaran Islam, memberi peringatan kepada kaum musyrik, serta menyampaikan kisah para nabi dan umat terdahulu sebagai pelajaran berharga.
Pembahasan dalam Surat – Surat Makkiyah
Ayat-ayat dalam surat makkiyah banyak menitikberatkan pada tauhid. Karena di masa awal kenabian di Mekkah, fokus utama dakwah Nabi Muhammad SAW adalah menegakkan keesaan Allah sebagai dasar utama keimanan Islam.
Pada waktu itu, masyarakat Mekkah masih terperangkap dalam penyembahan berhala dan berbagai kepercayaan yang keliru.
Oleh karena itu, ayat-ayat Makkiyah dirancang untuk mengajak mereka kembali kepada konsep monoteisme, menolak segala bentuk kesyirikan, dan memperkuat keyakinan hanya kepada Allah SWT.
Selain itu, tauhid juga menjadi pondasi moral dan spiritual yang penting dalam membangun kesadaran dan akhlak yang benar. Dalam konteks sosial saat itu, Mekkah dipenuhi praktik ketidakadilan, konflik, dan kerusakan moral yang berasal dari penyimpangan dalam beragama.
Maka dari itu, Al-Qur’an periode Makkiyah sangat berperan dalam membentuk kembali pandangan keagamaan dan sosial masyarakat, agar mereka mengalami perubahan moral dan spiritual yang mendalam.
Tak mengherankan jika dari total 114 surat dalam Al-Qur’an, jumlah surat makkiyah sekitar 82 surat. Dominasi ini menunjukkan betapa pentingnya peneguhan akidah di tahap awal dakwah sebelum kemudian masuk ke pembahasan mengenai syariat, aturan sosial, dan muamalah dalam surat-surat Madaniyah.
Baca Juga: Ciri-Ciri Ayat Makkiyah dan Madaniyah Beserta Contohnya
Jumlah Surat Makkiyah
Jumlah surat Makkiyah dalam Al-Qur’an biasanya diperkirakan sekitar 82 surat dari total 114 surat. Angka ini memang memiliki sedikit perbedaan, karena di kalangan ulama terdapat berbagai pendapat mengenai jumlah pastinya.
Perbedaan ini muncul karena beberapa surat terdiri dari ayat-ayat yang turun di Mekkah sekaligus ayat-ayat yang turun di Madinah. Meskipun demikian, para ulama sepakat bahwa jumlah surat makkiyah sekitar 82 surat. Sisanya sendiri termasuk dalam kategori surat Madaniyah, atau statusnya masih diperdebatkan.
Perbedaan Jumlah Surat Makkiyah Menurut Ulama
Ternyata adanya perbedaan jumlah surat makkiyah dari sudut pandang ulama, bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan penentuan jumlahnya bisa berbeda, di antaranya:
1. Perbedaan Metode Penentuan
Setiap ulama memiliki cara tersendiri dalam memutuskan apakah sebuah surat termasuk Makkiyah atau Madaniyah. Ada yang melihat dari tempat turunnya mayoritas ayat dalam surat tersebut, sementara yang lain lebih fokus pada isi atau tujuan wahyu tersebut dikirimkan.
Pendekatan yang berbeda ini, membuat hasil klasifikasi antar ulama kadang tidak sama. Misalnya, satu surat bisa dianggap Makkiyah oleh sebagian ulama karena mayoritas ayatnya turun di Mekkah, tetapi dinilai Madaniyah oleh ulama lain karena isi pesannya lebih relevan dengan kondisi umat Islam setelah hijrah ke Madinah. Inilah salah satu yang menjadi alasan jumlah surat makkiyah berbeda.
2. Adanya Surat Campuran
Beberapa surat terdiri dari ayat-ayat yang turun di Mekkah dan sebagian lagi di Madinah. Hal ini menyebabkan perbedaan pendapat. Apakah surat tersebut diklasifikasi sebagai Makkiyah, Madaniyah, atau keduanya dianggap sebagai surat campuran.
Kondisi ini membuat penentuan status surat jadi cukup rumit, karena ulama harus menilai bagian mana yang lebih dominan, ayat yang turun di Mekkah atau di Madinah. Akibatnya, satu surat bisa memiliki status ganda atau bahkan diperselisihkan hingga sekarang.
3. Riwayat Sejarah yang Tidak Selalu Lengkap
Informasi mengenai waktu dan lokasi turunnya setiap ayat tidak selalu tercatat secara lengkap. Kekurangan data ini membuat ulama memiliki interpretasi yang berbeda-beda.
Karena data sejarah yang terbatas, para ulama sering kali perlu mengandalkan pemahaman terhadap konteks bahasa, gaya penulisan, dan topik dalam ayat untuk memperkirakan waktu turunnya. Hal ini kemudian membuka peluang terjadinya berbagai interpretasi yang berbeda.
4. Perbedaan Fokus Penilaian
Ada ulama yang menilai berdasarkan kandungan hukum dalam surat, sedangkan yang lain lebih memperhatikan tema, latar belakang sejarah, atau siapa target dakwahnya. Perbedaan ini juga dipengaruhi oleh berbagai metode klasifikasi yang digunakan para ulama, seperti meninjau tempat turunnya wahyu, siapa yang menjadi sasaran ayat, atau tema utama dari isi surat tersebut.
Oleh karena itu, ada surat yang dianggap Makkiyah, tetapi di dalamnya terdapat beberapa ayat Madaniyah, begitu pula sebaliknya. Perbedaan pendekatan ini menunjukkan kedalaman dan kompleksitas studi para ulama terhadap Al-Qur’an, sehingga tidak mengherankan jika muncul variasi dalam penentuan klasifikasi surat-suratnya.
5. Adanya Surat yang Menjadi Perdebatan Statusnya
Adanya surat yang statusnya masih diperdebatkan memang membuat pengklasifikasian antara surat Makkiyah dan Madaniyah menjadi lebih kompleks. Beberapa surat berisi ayat-ayat yang turun sebelum dan sesudah hijrah, atau mengangkat tema keimanan sekaligus hukum-hukum ibadah, sehingga para ulama pun memiliki pandangan berbeda dalam menentukan kategori surat tersebut.
Contohnya, surat Al-Fatihah dan Ar-Ra’d sering menjadi bahan diskusi karena ada riwayat yang mendukung keduanya sebagai Makkiyah maupun Madaniyah. Perbedaan pendapat ini muncul karena para ulama menggunakan beragam kriteria, mulai dari waktu turunnya wahyu, lokasi turunnya, maupun siapa yang menjadi sasaran ayat tersebut. Oleh karena itu, klasifikasi surat Makkiyah tidak pernah sepenuhnya mutlak dan bisa berbeda-beda tergantung interpretasi para ahli tafsir.
Dengan berbagai alasan tersebut, sebagian besar ulama menyebut jumlah surat Makkiyah sekitar 82 surat, tetapi ada juga yang memperkirakannya antara 82 hingga 87 surat, bahkan ada lampiran angka lain berdasarkan kajian mereka.
Baca Juga: Jejak Telapak Kaki Nabi Ibrahim yang Diabadikan di Makkah
Penutup
Dari pembahasan ini, meskipun terdapat perbedaan dari para ulama, tapi dapat kita simpulkan bahwa jumlah surat Makkiyah mendominasi isi dalam Al-Qur’an. Yakni sekitar 82 surat dari total 114 surat. Surat-surat ini bukan hanya penting dari segi jumlah, tapi juga memiliki pesan mendalam tentang keimanan, keteguhan hati, dan harapan bagi umat Islam.
Memahami surat Makkiyah membantu kita menelusuri jejak perjuangan awal dakwah Nabi Muhammad, sekaligus membuat kita lebih menghargai proses turunnya wahyu secara bertahap.
Kalau kamu sedang mencari Al-Qur’an yang nyaman dibaca dan juga bisa mendukung proses kamu belajar al-qur’an, miliki Safwan Quran sekarang juga!
Safwan qur’an memiliki banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan pembacanya. Mulai dari anak-anak, yang baru mulai belajar, sampai yang sedang menghafal.
Selain tampilannya rapi dan modern, safwan quran juga memiliki fitur yang sangat lengkap. Ada tajwid warna, transliterasi latin, sampai QR video yang bikin belajar Qur’an jadi lebih mudah dan menyenangkan. Harganya juga ramah di kantong, plus gampang didapatkan. Dan kabar baiknya, bisa langsung dikirim ke seluruh Indonesia.