Masjid Nabawi merupakan salah satu masjid yang selalu menjadi magnet hati kaum muslimin di seluruh dunia. Setiap sudut, menyimpan sejarah yang mendalam. Sejak dari perjuangan Rasulullah SAW sampai perkembangan Islam di Madinah. Namun, pertanyaan sederhana yang seringkali muncul di dalam benak kita adalah, sebenarnya, kapan Masjid Nabawi dibangun pertama kali? Pertanyaan ini akan membawa kita pada kisah penuh makna tentang hijrah, persaudaraan, dan semangat membangun peradaban Islam. Untuk lebih jelasnya, mari kita pelajari bersama.
Sejarah awal Kapan Masjid Nabawi dibangun
Pertanyaan tentang kapan masjid nabawi dibangun ini akan dijawab dengan pernyataan berikut. Masjid Nabawi ini dulu pertama kali dibangun tidak lama setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Pada tahun 622 Masehi (1 Hijriah). Ketika berdatang ke kota baru ini, Nabi menginap di sebidang tanah milik dua anak yatim, Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang dahulu digunakan untuk menjemur kurma bahkan sebagai taman kuburan. Tanah itu kemudian dibeli resmi oleh Nabi sebagai wakaf, sehingga bisa digunakan sebagai tempat membangun masjid.
Pembangunan mesjid sendiri dilakukan secara langsung oleh Nabi beserta para sahabat dan kaum Muslimin, dan memang terlihat amat sederhana di awal. Bangunan tersebut memiliki ukuran sekitar 50 x 50 meter, dengan atap terbuat dari pelepah kurma dan tanah liat, sedangkan temboknya terbuat dari campuran batu bata dan tanah liat. Selain itu, tiang penyangganya pun terbuat dari pohon kurma yang sekaligus menopang atap. Sebagian atap sengaja dibiarkan terbuka-terbuka, sehingga angin dan cahaya bisa masuk dengan leluasa, menjadikan suasananya lebih terang dan sejuk.
Yang menarik, seluruh pembangunan diadakan begitu cepat, hanya sekitar dua belas hari setelah tanah dibersihkan dan diratakan. Masjid Nabawi, bagaimanapun, bukan hanya sekadar tempat shalat, karena di sinilah pusat pendidikan dan pengajaran agama berlangsung, musyawarah dan pengambilan keputusan dilakukan, serta kaum miskin dan para Muhajirin yang tinggal di Ashabus Suffah mendapatkan perlindungan. Bahkan, masjid ini juga menjadi lokasi aktivitas sosial dan militer yang penting bagi komunitas Muslim pertama di Madinah.
Selain itu, Nabawi juga merupakan tempat tinggal Nabi Muhammad SAW sendiri yang sederhana, sehingga kehidupannya begitu bersatu dengan pusat kegiatan umat. Dengan demikian, masjid ini bukan sahajabangunan fisik, melainkan pula fondasi penting bagi terbentuknya masyarakat Islam pertama di Madinah. Singkatnya, Masjid Nabawi dibangun dengan penuh semangat dan kerjasama segera setelah hijrah Nabi ke Madinah, dan hingga kini tetap menjadi simbol awal berdirinya tatanan masyarakat Islam.
Fungsi Masjid Nabawi di Zaman Rasulullah
Fungsi Masjid Nabawi di masa Rasulullah SAW sangatlah penting dan multifungsi, sehingga bukan hanya sebatas sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai sentra aktivitas umat Muslimin pada aspek yang beragam. Masjid Nabawi memiliki beberapa fungsi utama yaitu:
1. Tempat Ibadah Utama
Masjid Nabawi adalah tempat utama bagi para umat Islam melaksanakan salat lima waktu. Salat Jumat, dan ibadah lainnya, serta menerima bimbingan spiritual langsung dari Rasulullah SAW. Dengan suasana yang luas serta penuh ketenangan dan keberkahan, sahabat-sahabat dan umat Muslim merasakan kedekatan dengan Allah dan Rasul-Nya, jika berada didalam masjid.
Bagi mereka yang penasaran kapan Masjid Nabawi dibangun, sejarah mencatat bahwa masjid ini mulai didirikan segera setelah hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah pada tahun 622 Masehi (1 Hijriah), sehingga sejak awal fungsinya memang dirancang sebagai pusat ibadah dan kehidupan umat Islam.
2. Tempat Pendidikan dan Pengajaran Islam
Di sini Rasulullah SAW mengajarkan agama, aqidah, Al-Qur’an, hadits, fiqih, dan ilmu-ilmu lainnya kepada sahabat dan umat Islam usia muda dan tua. Masjid Nabawi juga merupakan “sekolah terbuka” bagi mereka yang akan belajar, sehingga ilmu agama menyebar luas dan cepat di kalangan umat.
Selain itu, proses belajar mengajar di masjid tidak hanya bersifat formal, tetapi juga berlangsung secara santai dan penuh interaksi. Para sahabat bisa bertanya langsung, berdiskusi, dan bahkan mempraktikkan ajaran yang mereka pelajari, sehingga pemahaman agama menjadi lebih mendalam dan terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.
3. Pusat musyawarah dan pemerintahan
Masjid ini juga digunakan sebagai tempat musyawarah dan diskusi mengenai berbagai permasalahan keagamaan, social, serta pemerintahan Islam. Bahkan, Masjid Nabawi menjadi pusat pemerintahan Islam primitif di Madinah, di mana keputusan-keputusan paling berpengaruh mengenai masyarakat dibuat bersama-sama dengan para sahabat.
Selain itu, proses belajar mengajar di masjid tidak hanya bersifat formal, tetapi juga berlangsung secara santai dan penuh interaksi. Para sahabat bisa bertanya langsung, berdiskusi, dan bahkan mempraktikkan ajaran yang mereka pelajari, sehingga pemahaman agama menjadi lebih mendalam. Itulah tanda kapan masjid nabawi dibangun.
4. Tempat Perlindungan Bagi Ashabus Suffah
Selain itu, masjid ini juga menyediakan tempat tinggal, perlindungan, serta pendidikan bagi kaum Muhajirin miskin tanpa alamat, yang dikenal sebagai Ashabus Suffah. Mereka dipelajari agama, ibadah, dan tinggal bersama di lingkungan kebersamaannya yang mulia, sehingga mereka dapat meningkatkan iman dan kemampuan sosial mereka.
Kehidupan di Ashabus Suffah juga menjadi bukti alasan kapan Masjid Nabawi dibangun yang berperan sebagai komunitas yang saling mendukung, di mana mereka yang membutuhkan bantuan mendapatkan perhatian, bimbingan, dan rasa aman untuk tumbuh sebagai umat yang kuat dan berkarakter.
Baca Juga: Mengapa Tiang Raudhah Disebut sebagai Taman Surga di Dunia?
5. Lokasi Kegiatan Sosial
Tidak hanya itu saja, Masjid Nabawi juga memadupadankan sebagai sentra di mana semua macam kegiatan sosial, kesehatan, dan latihan militer atau bela negara dibangun pada dasar nilai-nilai Islami. Hal ini menunjukkan bahwa masjid bukan hanya meliputi peran spiritual saja, tetapi juga mendidik umat menjadi manusia yang berkarakter, disiplin, dan peduli terhadap masyarakat.
Dengan begitu, pertanyaan tentang kapan masjid Nabawi dibangun, dan fungsi masjid ini pada masa Rasulullah SAW, benar-benar menjadi pusat kehidupan umat Islam. Dari tempat ibadah hingga pendidikan, musyawarah, perlindungan sosial, dan kegiatan militer, semua fungsi itu berjalan bersamaan, menjadikan masjid sebagai jantung komunitas Islam pertama di Madinah.
Bukti Arkeologis Kapan Masjid Nabawi Dibangun
Bukti arkeologis yang ada menunjukkan bahwa pembangunan awal Masjid Nabawi memang terjadi persis di lokasi yang sama hingga kini di Madinah, dan hal ini sejalan dengan catatan sejarah. Pembangunan masjid dimulai pada bulan Rabiul Awal tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi, di mana Nabi Muhammad SAW sendiri terlibat langsung, ikut meletakkan batu pondasi serta bahan-bahan bangunan lainnya.
Untuk menandai batas lahan masjid, Nabi menggunakan ujung tombak warisan ayahnya. Sementara para sahabat bergotong-royong membawa tanah, batu bata, dan bahan-bahan lain. Pekerjaan ini berlangsung sekitar tujuh hingga delapan bulan, hingga akhirnya masjid selesai dibangun pada bulan Safar tahun berikutnya.
Bangunan awal Masjid Nabawi cukup sederhana, dengan dinding dari campuran batu bata dan tanah liat, tiang penyangga dari batang pohon kurma, dan atap dari pelepah daun kurma. Di lokasi ini juga terdapat bekas kuburan orang musyrik yang dibongkar oleh Nabi, serta pohon kurma yang ditebang untuk bahan bangunan.
Hasil temuan arkeologis, termasuk fondasi asli masjid yang tetap menjadi dasar bangunan modern, semakin menguatkan narasi sejarah ini. Studi arkeologi menunjukkan bahwa dimensi awal Masjid Nabawi sekitar 50×50 meter. Dengan atap setinggi hanya 3,5 meter dan bagian terbuka di atas, sesuai dengan deskripsi dalam naskah-naskah sejarah.
Hal ini menegaskan bahwa pembangunan dilakukan dengan cepat, terorganisir, dan penuh kerja sama segera setelah hijrah Nabi ke Madinah. Dengan demikian, bukti arkeologis dan catatan sejarah sama-sama menegaskan bahwa, kapan Masjid Nabawi dibangun bertepatan dengan penandaan lahan dan pembangunan fisik oleh Nabi Muhammad SAW beserta para sahabat pada 622 M.
Semua temuan ini saling menguatkan. Mulai dari pondasi asli hingga bahan bangunan, sehingga sejarah pembangunan masjid dapat dipastikan akurat dan terdokumentasi dengan baik.
Baca Juga: Gua Tempat Nabi Bersembunyi Saat Hijrah ke Madinah
Penutup
Pertanyaan tentang kapan Masjid Nabawi dibangun membawa kita pada kisah hijrah, kebersamaan, dan lahirnya peradaban Islam di Madinah. Hingga kini, masjid ini tetap menjadi pusat ibadah dan simbol persatuan umat Muslim di seluruh dunia.
Kalau kamu berencana untuk berziarah ke masjid nabawi, tidak lengkap rasanya tanpa tadarus alquran di sana. Lengkapi ibadahmu di masjid nabawi bersama Safwan Quran! Nikmati fitur tajwid berwarna, transliterasi Latin, panduan makhorijul huruf, dan QR code interaktif untuk video pembelajaran. Tersedia untuk anak-anak, pemula, hingga penghafal Al-Qur’an, dalam berbagai ukuran dan tipe. Beli sekarang secara online di website resmi atau lewat e commerce Favoritmu.