safwanquran.com – Sahur merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama di bulan Ramadhan. Aktivitas makan sahur tidak sekadar mengisi perut sebelum berpuasa, tetapi juga diiringi dengan keberkahan dan keutamaan yang telah dijelaskan dalam Al Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Dalam artikel ini, kita akan mengupas keutamaan sahur dalam Al Quran, sunnah Rasulullah, sekaligus menggali nilai spiritual dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Sahur?
Sahur adalah kegiatan makan dan minum pada dini hari, tepat sebelum waktu subuh, sebelum menjalankan puasa baik di bulan Ramadhan atau hari biasa. Jika dalam bahasa Arab, kata “sahur” berasal dari akar kata yang menunjukkan sesuatu yang tersembunyi. Sesuai dengan waktunya yang biasanya dilakukan di tengah malam atau sepertiga malam terakhir. Saat suasana masih sunyi dan sepi, selain itu dalam Surat Al-Baqarah ayat 187:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ
Artinya: “Dan makan dan minumlah sampai terang bagimu benang putih dari benang hitam (fajar telah terbit).”
Ayat dalam Al Quran ini menjadi dalil waktu makan sahur hingga menjelang waktu subuh.
Baca Juga: Ini Dia Keistimewaan Unta dalam Al Qur’an yang Bikin Takjub
Keutamaan Sahur dalam Al Quran dan Hadis
Meskipun Al Quran tidak secara langsung menyebutkan kata “sahur”, namun dalam berbagai ayat dan hadis. Umat Islam mendapatkan petunjuk tentang keistimewaan waktu sahur yang sarat berkah dan rahmat. Berikut beberapa keutamaan sahur dalam Al Quran dan hadis, diantaranya:
1. Mendapat Sholawat dari Allah dan Malaikat
Dari Abu Sa’id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda:
السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ
Artinya: “Sahur adalah makan yang penuh berkah, maka janganlah kalian tinggalkan, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang bersahur.” (HR Ahmad)
Hadis diatas menganjurkan agar tidak mengesampingkan sahur walaupun hanya makan atau minum sedikit. Bahkan jika kamu hanya minum air seteguk, maka juga termasuk orang yang akan mendapatkan rahmat dan perlindungan dari Allah dan para malaikat-Nya.
2. Pembeda Puasa Umat Islam dengan Para Ahli Kitab
Sahur juga sebagai pembeda antara puasa umat Islam dengan puasa ahli kitab yang terdahulu. Rasulullah menyatakan bahwa perbedaan utama puasa umat Islam adalah dengan makan di waktu sahur, yang menunjukkan keunikan ibadah Ramadhan dalam Islam.
فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
Artinya: “Perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah makan sahur.” (HR Muslim)
Selain itu, dalam Islam, sahur dilakukan hingga waktu subuh, sedangkan Ahli Kitab biasa berpuasa mulai dari pertengahan malam tanpa makan sahur.
Dengan ini, kegiatan sahur menjadi ciri khas ibadah puasa dalam Islam yang menunjukkan keunikan dan keberkahan yang tidak ditemukan dalam puasa Ahli Kitab. Puasa umat Islam diawali dengan makan sahur pada waktu fajar palsu (fajar kadzib), sementara fajar shadiq menandai sebagai waktu mulai puasa yang sebenarnya.
3. Waktu Terbaik untuk Doa dan Memohon Ampunan
Sahur dilakukan pada sepertiga malam terakhir, yang merupakan waktu mustajab untuk berdoa seperti dalam Surat Ali Imran ayat 17:
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ
Artinya: (Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.
Ayat ini menegaskan bahwa waktu sahur adalah saat yang utama untuk beristighfar dan memohon ampunan kepada-Nya. Dalam Surat Ali Imran diatas, jika kamu yang memohon ampun pada waktu sahur juga termasuk golongan orang-orang yang beruntung.
Hadis dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: “Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepadaKu, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Rasulullah juga mengajarkan bahwa pada waktu ini Allah turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa, memberi rezeki, dan mengampuni dosa hamba-Nya.
4. Makanan Sahur Tidak Dihisab oleh Allah
Selain keutamaan sahur dalam Al Quran, ada sebuah hadis yang unik dan sangat istimewa terkait makanan sahur. Dalam hadis tersebut disebutkan bahwa makanan sahur termasuk salah satu dari tiga kategori makanan yang tidak akan dihitung (dihisab) oleh Allah SWT pada hari perhitungan amal di akhirat. Hal ini menunjukkan betapa khusus dan besar berkah yang Allah berikan kepada sahur sebagai ibadah yang penuh keberkahan.
Pada salah satu hadis juga menyatakan:
ثَلَاثَةٌ لَا يُحَاسَبُ عَلَيْهَا العَبْدُ أَكَلَةُ السَّحُوْرِ وَمَا أَفْطَرَ عَلَيْهِ وَالأَكْلُ مَعَ الإِخْوَانِ
Artinya:
“Ada tiga hal (makanan) di mana seorang hamba tidak akan dihisab oleh Allah SWT, yaitu makanan sahur, makanan saat berbuka puasa, dan makanan yang dinikmati bersama saudara-saudara yang lain.” (HR al-Azdra’i)
Makna dari hadis ini adalah bahwa makanan yang dikonsumsi saat sahur tidak termasuk dalam hisaban amal di hari akhir. Dengan kata lain, makan di waktu sahur mendapatkan keistimewaan berupa pelepasan dari pertanggungjawaban hisab tersebut, yang menunjukkan keberkahan dan karunia luar biasa.
Manfaat Sahur dari Sisi Kesehatan dan Spiritual
Selain keutamaan sahur dalam Al Quran juga mempunyai manfaat nyata untuk kesehatan dan stamina:
- Menambah Energi untuk Berpuasa Sahur memberikan energi yang cukup agar tubuh kuat menahan lapar dan haus selama seharian puasa, sehingga ibadah dan aktivitas sehari-hari bisa dilakukan dengan lancar.
- Meringankan Rasa Lapar dan Haus Dengan makan sahur, seseorang dapat menahan rasa lapar dan haus lebih lama, memperingan beban fisik selama berpuasa.
- Mendorong Ibadah Malam dan Dzikir Karena waktu sahur bersamaan dengan waktu terbaik untuk beribadah malam (shalat tahajud) dan berdzikir, ini menjadi momen yang sangat penting bagi peningkatan kualitas iman dan ketakwaan.
Baca Juga: Ini Dia 7 Keteladanan Asmaul Husna yang Bisa Kamu Praktikkan
Awali dengan Keberkahan dan Akhiri dengan Tadabbur Al-Qur’an
Sahur bukan hanya rutinitas makan sebelum puasa, melainkan ibadah yang penuh berkah, dan terdapat keutamaan sahur dalam Al Quran dan hadis Nabi. Dengan melaksanakan sahur, kita mendapatkan keberkahan dan pahala, perlindungan dari Allah dan malaikat,. Serta kesempatan untuk memperbanyak doa yang dikabulkan di waktu yang penuh rahmat itu.
Selain nilai spiritual, sahur juga menjaga kebugaran tubuh agar ibadah puasa dapat dijalankan dengan lancar. Di waktu penuh rahmat ini, doa lebih mudah dikabulkan dan hati terasa dekat dengan Allah. Bayangkan jika momen sahur kamu juga diisi dengan lantunan ayat-ayat suci, membaca kalamullah yang memberi ketenangan jiwa.
Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.