Kisah Diturunkannya Al Quran

Kisah Diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW

safwanquran.com – Al Quran merupakan kitab suci yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam di seluruh dunia. Kisah diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang penuh dengan hikmah. Di balik setiap ayatnya, tersimpan kisah perjuangan dan kebijaksanaan yang tak lekang oleh zaman. Artikel ini akan membahas secara mendalam proses, latar belakang, hingga keistimewaan di balik turunnya Al Quran, dilengkapi dengan cerita serta hikmah yang relevan dengan kehidupan umat Islam.

Sebab Diturunkannya Al Quran

Kisah diturunkannya Al Quran ini bermula ketika Nabi Muhammad SAW memasuki usia 40 tahun, tepatnya di tahun 610 Masehi. Pada saat itu, beliau kerap menyendiri atau melakukan uzlah di Gua Hira, sebuah gua di utara Mekkah. Kebiasaan ini bertujuan untuk merenung dan memikirkan kehidupan, jauh dari keramaian dunia dan kekacauan masyarakat Mekkah kala itu. Keadaan jazirah Arab saat itu sedang mengalami krisis moral, kerusakan sosial yang merajalela, serta penyimpangan akidah yang sangat parah.

Hingga pada puncak perenungannya, tepat pada malam ke-17 Ramadhan, malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama dari Allah SWT. Malaikat Jibril memerintahkan Nabi Muhammad untuk membaca dengan kata “Iqra’” yang berarti “Bacalah!” Perintah tersebut diulang hingga tiga kali, kemudian Nabi Muhammad menjawab bahwa beliau tidak dapat membaca. Kemudian, Jibril membacakan wahyu berupa lima ayat pertama dari surat Al-Alaq:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaran kalam (pena), Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)

Peristiwa ini menandai diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul dan menjadi awal mula misi kenabian serta perjuangan dakwah Islam.

Kisah Diturunkannya Al Quran yang Bertahap

Tidak seperti kitab suci sebelumnya yang diturunkan dalam satu waktu kepada nabi-nabi terdahulu. Al Quran diturunkan secara bertahap selama kurang lebih 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari, yakni sejak malam 17 Ramadhan tahun 610 M hingga 9 Dzulhijjah tahun 632 Masehi (hari wafatnya Rasulullah SAW). Berikut proses turunnya Al Quran yang sangat sistematis:

1. Dari Allah SWT ke Lauh Mahfudz

Kisah Diturunkannya Al QuranKisah diturunkannya Al Quran pertama kali di Lauh Mahfudz, sebuah tempat di mana seluruh ketetapan Allah tersimpan. Hal ini yang ditegaskan dalam Al Quran surat Al-Buruj. 

وَالْكِتَابُ الْمُبِينُ

“(Al-Qur’an) dan Al-Kitab (Lauh Mahfuz) yang jelas,” (QS. Al-Buruj: 22)

Lebih lengkapnya mengenai Lauh Mahfudz dijelaskan dalam QS. Al-Buruj ayat 21-22:

قَدْ كَانَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ مِنْ قَبْلُ إِذَا قَرَأْتَ

“Sesungguhnya hal itu termaktub dalam ‘Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami ciptakan langit dan bumi.” (QS. Al-Buruj: 21)

Menurut para ulama, ini menunjukkan Al-Qur’an telah ada dalam wahyu Allah yang sempurna dan terjaga sebelum diturunkan ke dunia.

2. Dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah di Langit 

Kisah Diturunkannya Al QuranSelanjutnya, kisah diturunkannya Al Quran yang dipindahkan secara utuh dari Lauh Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan. Proses ini terjadi pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan, malam paling mulia, sebagaimana firman Allah:

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (Lailatul Qadar).” (QS. Al-Qadr: 1)

Lailatul Qadar disebut dalam Al-Qur’an dan Hadis sebagai malam ketika Al-Qur’an diturunkan secara utuh ke langit dunia sebelum disampaikan kepada Rasulullah SAW secara bertahap.

3. Dari Baitul Izzah ke Nabi Muhammad SAW

Kisah Diturunkannya Al QuranSetelah turun secara total ke Baitul Izzah, Al-Qur’an disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap melalui malaikat Jibril. Turunnya ayat bertahap disesuaikan dengan peristiwa, kondisi umat, dan kebutuhan umat Islam pada waktu itu.

Kisah diturunkannya Al Quran ini didukung oleh ayat:

وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا

“Dan bacalah Al-Qur’an secara perlahan-lahan (tertib).” (QS. Al-Muzzammil: 4)

Cara ini membantu Nabi SAW dan para sahabat dapat mempelajari, menghafal, dan mengamalkan pesan-pesan Al-Qur’an sesuai konteks sosial dan tantangan yang mereka hadapi.

Baca Juga: 5 Tips Kuasai Seni Baca Alquran dengan Suara Merdu & Benar

Periode Makkiyah dan Madaniyah

Penyampaian ayat-ayat Al Quran terbagi ke dalam dua periode penting yaitu makkiyah dan madaniyah. Periode Makkiyah (Mekah) berlangsung selama 12 tahun 5 bulan, ditandai dengan turunnya 86 surat yang umumnya berisi ajaran tentang akidah, tauhid, dan perbaikan akhlak masyarakat. Periode Madaniyah (Madinah) berlangsung selama 9 tahun 9 bulan, dengan 28 surat yang lebih banyak membahas hukum-hukum sosial, muamalah, dan tata aturan kehidupan.

Turunnya Al Quran secara bertahap mengandung banyak hikmah, sebagai berikut:

  • Membantu proses internalisasi ajaran Islam ke dalam kehidupan masyarakat.
  • Memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam di masa itu secara kontekstual.
  • Memudahkan penghafalan dan pemahaman bagi para sahabat.

Keistimewaan Nuzulul Quran

Peristiwa turunnya Al Quran dikenal sebagai Nuzulul Quran dan diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan oleh umat Islam di seluruh dunia. Keistimewaan peristiwa ini antara lain:

  • Menguatkan Hati Rasul dan Sahabat Menambah semangat juang dan keteguhan hati untuk menyebarkan ajaran Islam di tengah tantangan.
  • Malam Kemuliaan Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari seribu bulan, di mana pada malam itu doa dan ibadah sangat mustajab.
  • Turunnya Malaikat ke Dunia Pada malam Nuzulul Quran, para malaikat turun untuk menguatkan dan memberikan keberkahan kepada seluruh umat Islam yang melaksanakan ibadah.

Turunnya Al Quran dan Umat Manusia

Turunnya Al Quran di tengah umat manusia membawa perubahan besar dalam peradaban. Risalah yang diturunkan ini bertujuan untuk membimbing umat manusia menuju jalan kebenaran, menghilangkan kebodohan dan penyimpangan akidah, serta menegakkan keadilan. Setiap ajaran dalam Al Quran mengandung nilai-nilai luhur yang relevan sepanjang zaman.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Al Quran dikumpulkan menjadi satu mushaf agar tidak terjadi perbedaan di antara umat Islam. Para sahabat yang ahli dalam penghafalan dan penulisan wahyu berperan penting dalam proses pembukuan ini, di antaranya Zaid bin Tsabit pada masa kepemimpinan Khalifah Abu Bakar As-Siddiq dan Usman bin Affan.

Melalui kisah diturunkannya Al Quran, umat Islam diajarkan pentingnya ilmu, perenungan, kejujuran, serta ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup. Kisah ini juga menegaskan besarnya kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya dengan memberikan petunjuk berupa Al Quran agar menjadi cahaya dalam kehidupan.

Baca Juga: Mungkinkah Manusia Lepas dari Takdir Allah? Ini Penjelasannya

Lengkapi Harimu dengan Al-Qur’an Terbaik

Kisah diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW adalah sejarah agung yang sarat dengan pesan kebijaksanaan dan keimanan. Al Quran tidak hanya kitab suci, tapi juga sebagai pedoman hidup sepanjang waktu. Memahami kisah turunnya Al Quran membuat kita semakin menghargai dan berusaha mengamalkan setiap ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan memaknai kisah ini, mari kita kuatkan tekad untuk terus belajar, mengamalkan, dan menyebarkan ajaran Al Quran demi kehidupan yang lebih baik, penuh berkah, dan diridhoi Allah SWT. Yuk hiasi harimu dengan Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. 

Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

2 thoughts on “Kisah Diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW”

  1. Pingback: Sejarah Laut Merah dalam Perspektif Agama dan Arkeologi

  2. Pingback: Mengapa Kita Harus Luangkan Waktu untuk Membaca Al Quran?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top