safwanquran.com – Minum air adalah kebutuhan dasar seluruh manusia, lalu bagaimana cara minum yang benar menurut ajaran agama dan demi kesehatan? Banyak yang mungkin belum tahu bahwa kebiasaan minum dengan berdiri ada larangannya, baik dalam Islam maupun tinjauan kesehatan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang larangan minum sambil berdiri, mengapa penting untuk diperhatikan, dalil-dalil agama yang mendasari, serta penjelasan medis dari sisi kesehatan.
Larangan Minum Sambil Berdiri dalam Islam
Kebiasaan minum sambil berdiri sering terjadi karena alasan kepraktisan, kesibukan, atau bahkan kurangnya pengetahuan. Adab makan dan minum dalam Islam sangat dijaga, bukan hanya soal makanan dan minuman yang dikonsumsi, tetapi juga bagaimana tata caranya. Ternyata, kebiasaan minum sambil berdiri juga memiliki risiko kesehatan yang sebaiknya dihindari.
Rasulullah SAW dalam beberapa riwayat melarang minum dengan posisi berdiri, berikut beberapa hadits yang mendasari larangan tersebut:
“Dari Abu Said bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri” (HR Ahmad dan Muslim).
“Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kalian minum sambil berdiri. Apabila dia lupa maka hendaknya dia muntahkan.” (HR Muslim).
Selain minum, para sahabat juga menanyakan kepada Rasulullah mengenai makan sambil berdiri. Kemudian di sampaikanlah jika makan dengan berdiri itu lebih buruk dan sangat tidak dianjurkan.
Meski Rasulullah dalam hadits lain pernah minum sambil berdiri, namun para ulama menyimpulkan bahwa posisi terbaik adalah duduk. Minum sambil berdiri diperbolehkan jika benar-benar ada kebutuhan, misalnya saat di tengah keramaian atau perjalanan panjang, tetapi secara umum dianjurkan untuk duduk saat minum.
Pandangan Para Ulama
Para ulama membahas dua sisi dari hadits-hadits yang sebagian melarang dan sebagian membolehkan. Kesimpulan ulama besar seperti Imam An-Nawawi dan Syekh Wahbah Az-Zuhaili menyatakan:
- Minum sambil berdiri hukumnya diperbolehkan, namun lebih utama jika dilakukan dalam posisi duduk.
- Larangan dari Rasulullah dimaknai sebagai menjaga adab dan keutamaan, bukan berarti haram secara mutlak kecuali pada situasi tertentu.
- Hukum larangan bisa gugur dalam kondisi darurat atau uzur, namun tetap lebih baik dihindari.
Penjelasan Ilmiah dan Dampak Kesehatan
Tidak hanya secara agama, larangan minum sambil berdiri juga punya dampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Dampak pada Organ Tubuh
Saat kita minum dalam keadaan berdiri, air masuk ke tubuh dengan tekanan yang lebih besar dan mengalir lebih cepat ke saluran pencernaan. Akibatnya, tubuh kesulitan menyerap nutrisi secara optimal. Cairan dan nutrisi yang masuk menjadi kurang efektif diserap oleh usus dan lambung, sehingga dalam jangka panjang dapat mengganggu kesehatan saluran pencernaan, misalnya perut terasa tidak nyaman atau kembung.
Terdapat pendapat menyebutkan bahwa saat minum berdiri, cairan yang masuk secara langsung menuju kandung kemih tanpa proses filtrasi yang sempurna di ginjal. Hal ini dipercaya dapat memicu pengendapan residu atau limbah air di ginjal, yang dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko gangguan ginjal, termasuk pembentukan kristal ginjal. Namun, beberapa dokter menegaskan belum ada bukti ilmiah kuat bahwa posisi tubuh secara langsung mempengaruhi kerja sfingter atau ginjal selama proses minum.
2. Gangguan Pencernaan
Larangan minum sambil berdiri ini bertujuan untuk mencegah cairan dapat bergerak lebih cepat menuju lambung. Proses ini membuat lambung tidak punya cukup waktu untuk mencerna dan mengolah nutrisi secara optimal, sehingga meningkatkan risiko terjadinya masalah pencernaan seperti perut kembung, sakit maag, hingga tersedak karena refleks menelan yang kurang sempurna.
Pengosongan lambung yang berlangsung terlalu cepat menjadikan sinyal kenyang tidak sampai ke otak secara efektif. Efeknya, tubuh lebih cepat merasa lapar dan jadi lebih mudah dehidrasi, karena keseimbangan cairan tubuh juga terganggu
3. Keseimbangan Cairan
Beberapa teori menyebutkan bahwa minum sambil berdiri bisa memicu ketidakseimbangan cairan dalam tubuh sehingga cairan lebih mudah menumpuk di sendi, yang dikaitkan dengan risiko radang sendi (arthritis). Namun, kaitan ilmiah langsung antara kebiasaan ini dan terjadinya arthritis masih diperdebatkan dan belum terbukti secara pasti dalam dunia medis.
Air yang diminum dengan berdiri juga diyakini sebagian dapat mengalir lebih cepat dan menekan ginjal untuk bekerja dengan keras dalam waktu singkat. Jika proses ini terjadi terlalu sering, toksin diduga lebih berisiko menumpuk, walau riset klinis mendalam masih terbatas.
Saat berdiri, tubuh (terutama otot-otot kerongkongan dan pencernaan) berada dalam keadaan lebih tegang, yang bisa mengganggu koordinasi proses menelan dan memperbesar risiko tersedak.
4. Risiko Lain yang Perlu Diperhatikan
Pada sebagian orang, minum dengan posisi berdiri dapat menyebabkan tekanan darah naik tiba-tiba, meskipun ini lebih sering terjadi pada pasien dengan kondisi medis tertentu seperti hipertensi.
Selain masalah organ pada tubuh, posisi berdiri saat minum lebih rentan menyebabkan tersedak. Terutama pada anak-anak dan lansia, karena respon refleks tubuh saat menelan tidak optimal.
Baca Juga: Khasiat Air Zam-Zam Menurut Al Qur’an, Hadis, & Penelitian Ilmiah
Cara Sehat Minum Air
Salah satu kebiasaan yang sering dilakukan, terutama ketika sedang terburu-buru atau dalam acara, adalah minum sambil berdiri. Nah, berikut cara yang bisa kamu terapkan untuk minum agar lebih sehat dan aman untuk tubuh:
- Biasakan minum sambil duduk setiap kali memungkinkan.
- Minum secara perlahan, jangan terburu-buru.
- Segera hentikan kebiasaan minum dengan berdiri, khususnya bagi anak-anak agar terbiasa sejak dini.
- Jika dalam situasi tertentu tidak memungkinkan duduk, minumlah secukupnya dan hindari menelan banyak air sekaligus.
- Ajarkan keluarga dan lingkungan sekitar tentang manfaat minum dengan cara yang benar.
Bolehkah Minum Sambil Berdiri?
Walaupun ada larangan minum sambil berdiri, Islam bukanlah agama yang kaku atau memaksa. Beberapa ulama menyatakan jika minum sambil berdiri boleh, asalkan dalam kondisi tertentu. Seperti saat tidak ada tempat duduk, ketika sedang dalam perjalanan, dan dalam keadaan darurat atau mendesak.
Hal ini ditegaskan dalam hadis dari Ibnu Abbas RA yang berkata:
“Aku memberikan air zamzam kepada Rasulullah ﷺ, maka beliau pun meminumnya sambil berdiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menunjukkan adanya keringanan. Namun, jika memungkinkan, tetap dianjurkan untuk duduk sebagai bentuk menghidupkan sunnah dan menjaga kesehatan.
Baca Juga: Manfaat Buah Delima untuk Ibu Hamil dalam Islam
Sehat Fisik, Tenang Hati, Bersama Al-Qur’an di Rumah!
Larangan minum sambil berdiri dalam Islam didasarkan pada upaya menjaga adab dan kesehatan, bukan sekadar aturan tanpa alasan. Posisi duduk saat minum dianjurkan untuk memberikan waktu bagi tubuh menyerap cairan secara optimal serta tetap menjaga sopan santun.
Membiasakan minum sambil duduk bukan hanya menjalankan ajaran agama tetapi juga bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri. Yuk, mulai hari ini, terapkan adab dan gaya hidup sehat dalam keseharian!
Jadikan hidup lebih berkah dengan membiasakan adab-adab Islami, termasuk minum sambil duduk. Lengkapi hari-harimu dengan membaca Al-Qur’an yang kami sediakan, lengkap dengan panduan ibadah.
Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.
