Tasyrik Artinya

Tasyrik Artinya Apa? Ini Penjelasan dan Hukumnya dalam Islam

safwanquran.com – Seringkali kita mendengar dalam kehidupan sehari-hari istilah “hari tasyrik”, terutama ketika memasuki momen Idul Adha. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya, tasyrik artinya apa sebenarnya? Istilah ini tidak hanya nama hari setelah Idul Adha, tapi menyimpan makna dan hukum yang sangat penting dalam ajaran Islam.

Artikel ini akan mengajak kamu memahami arti tasyrik secara bahasa dan istilah, latar belakang historisnya, serta hukum-hukum yang berkaitan dengannya. 

Apa Itu Tasyrik? Makna Bahasa dan Istilah

Untuk menjawab pertanyaan “Tasyrik artinya apa?”, mari kita mulai dari akar katanya. Dalam bahasa Arab, kata “tasyrik” (تَشْرِيق) berasal dari kata sharraqa (شَرَّقَ) yang berarti “menjemur” atau “mengeringkan di bawah sinar matahari”.

Mengapa disebut demikian? Karena pada zaman dulu, umat Islam menyembelih hewan kurban, kemudian mengiris daging kurban lalu menjemurnya di bawah matahari agar menjadi kering. Daging ini kemudian disebut “qadid”, yaitu sejenis dendeng. Aktivitas ini banyak dilakukan setelah Idul Adha, terutama pada hari-hari tasyrik.

Tasyrik berarti tiga hari ba’da (setelah) hari raya Idul Adha, yaitu mulai dari tanggal 11, 12, hingga 13 Dzulhijjah. Ketiga hari ini dianggap sebagai waktu pelengkap bagi umat Islam yang belum sempat menyelesaikan penyembelihan kurban atau yang masih melaksanakan ibadah haji di Mina.

Hari Tasyrik dalam Kalender Islam

Setelah mengetahui hari tasyrik artinya secara bahasa dan istilahnya, kamu juga perlu tahu kapan tasyrik itu berlangsung, jika dalam kalender Hijriyah hari ini jatuh pada tanggal:

  • 11 Dzulhijjah
  • 12 Dzulhijjah
  • 13 Dzulhijjah

Jika hari Raya Idul Adha jatuh di tanggal 10 Dzulhijjah, maka hari tasyrik mulai pada esok harinya dan berlangsung selama tiga hari berturut-turut.

Hukum dan Keutamaan Hari Tasyrik

Setelah takbir Idul Adha mwnggema dan kemudian hewan kurban mulai disembelih, dan umat Islam masih memiliki waktu istimewa yaitu hari tasyrik. Tiga hari setelah Idul Adha ini bukan sekadar hari biasa. Justru, dalam ajaran Islam, hari-hari ini menyimpan banyak keutamaan yang luar biasa—bahkan disebut sebagai hari makan, minum, dan mengingat Allah.

Tapi, sebenarnya apa sih hukum Hari Tasyrik itu? Bolehkah berpuasa di hari-hari tersebut? Dan kenapa hari ini mendapat perhatian khusus dalam Islam? Berikut hukum dan keutamaan hari tasyrik: 

1. Hari Tasyrik Adalah Hari Makan dan Minum

Tasyrik ArtinyaDalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda:

“Hari-hari tasyrik adalah hari makan, minum, dan mengingat Allah.”

(HR. Muslim)

Hadits ini menjadi dasar bahwa hari tasyrik bukanlah waktu untuk berpuasa. Justru, umat Islam dianjurkan untuk menikmati makanan dan msedang inuman serta memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut.

Mengapa demikian? Karena hari tasyrik merupakan bagian dari perayaan Iduladha. Setelah umat Islam berkurban, mereka dianjurkan untuk berbagi, berkumpul bersama, dan menikmati karunia Allah sebagai bentuk syukur.

2. Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik

Tasyrik ArtinyaBeberapa hari dalam Islam tertentu yang diharamkan untuk berpuasa, salah satunya adalah hari tasyrik. Larangan ini berdasarkan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ahmad:

“Janganlah kalian berpuasa pada hari-hari tasyrik. Karena hari-hari itu adalah hari makan, minum, dan dzikir kepada Allah.”

(HR. Ahmad)

Larangan ini bersifat umum, kecuali bagi orang yang menunaikan ibadah haji dan tidak mampu menyembelih hewan kurban (hadyu). Mereka boleh berpuasa dalam tiga hari saat melaksanakan haji dan tujuh hari ketika sudah kembali ke rumah, seperti yang telah disebutkan surat Al-Baqarah ayat 196.

3. Waktu Penyembelihan Kurban Masih Berlaku

Tasyrik ArtinyaBanyak orang mengira bahwa penyembelihan kurban hanya boleh dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Padahal, menurut mayoritas ulama, penyembelihan masih bisa dilakukan hingga akhir hari tasyrik, yakni tanggal 13 Dzulhijjah, sebelum matahari terbenam.

Artinya, jika kamu belum sempat menyembelih hewan kurban pada hari raya Iduladha, masih ada waktu selama tiga hari berikutnya. Tentu saja, penyembelihan tetap harus memenuhi syarat dan tata cara yang sesuai dengan syariat.

Baca: Doa Berburu Hewan: Nabi Sulaiman AS dan Kisahnya

Apa yang Dianjurkan pada Hari Tasyrik?

Hari tasyrik artinya tidak hanya pelengkap Iduladha. Umat Islam dianjurkan melakukan beberapa amalan selama hari-hari ini, antara lain:

  • Memperbanyak Takbir

Salah satu amalan utama selama hari tasyrik adalah takbir. Takbir di hari tasyrik disebut takbir muqayyad, yaitu takbir yang dilakukan setelah shalat wajib mulai dari subuh tanggal 9 Dzulhijjah (bagi yang tidak wukuf di Arafah) atau setelah shalat Idul Adha, hingga ashar pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Takbir ini bisa berbunyi:

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd.

Mengumandangkan takbir adalah bentuk dzikir yang diperintahkan oleh Allah dalam Al-Qur’an:

“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah pada hari-hari yang telah ditentukan.”

(QS. Al-Baqarah: 203)

Mayoritas ulama menafsirkan bahwa “hari-hari yang ditentukan” tersebut sebagai hari-hari tasyrik.

  • Menikmati Daging Kurban dan Berbagi

Karena tasyrik artinya identik dengan hari makan dan minum, sangat dianjurkan untuk menikmati daging kurban bersama keluarga, tetangga, dan kaum fakir. Berbagi makanan pada hari ini menjadi bentuk kepedulian sosial yang tinggi.

  • Memperbanyak Dzikir

Seperti dalam suatu hadits, jika hari tasyrik adalah waktu yang baik untuk memperbanyak dzikir. Bacaan dzikir seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sangat dianjurkan. Ini adalah waktu emas untuk memperbanyak ingat kepada Allah, terutama setelah melaksanakan ibadah besar seperti haji dan qurban.

Sejarah Hari Tasyrik dalam Ibadah Haji

Jika kamu pernah mengikuti atau mempelajari manasik haji, kamu akan tahu bahwa hari tasyrik sangat penting bagi jamaah haji. Pada hari-hari ini, mereka masih berada di Mina untuk melaksanakan ibadah melontar jumrah.

Jamaah haji melontar tiga jumrah (ula, wustha, aqabah) setiap hari pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Hari-hari ini menjadi momen penutup dari rangkaian ibadah haji yang panjang dan melelahkan, tapi penuh makna.

Melalui amalan ini, mereka mengenang perjuangan Nabi Ibrahim dan keluarganya yang diuji oleh Allah dengan ujian luar biasa. Melontar jumrah juga menjadi simbol perlawanan terhadap godaan setan dan nafsu dunia.

Baca: Rahasia Doa Berburu Burung Biar Dapat Banyak!

Hikmah dari Hari-Hari Tasyrik

Setelah memahami hari tasyrik artinya apa, kita bisa menarik beberapa hikmah berharga:

  1. Mengajarkan kita untuk bersyukur. Setelah beribadah, berkurban, atau berhaji, kita diajak untuk mensyukuri nikmat Allah dengan dzikir dan kebersamaan.
  2. Memperkuat ukhuwah. Momen makan bersama dan berbagi daging kurban adalah cara terbaik untuk menumbuhkan rasa empati dan solidaritas sesama muslim.
  3. Menjadi pengingat spiritual. Takbir, dzikir, dan larangan berpuasa menjadi tanda bahwa ibadah bukan hanya meninggalkan yang haram, tapi juga tentang memahami waktu dan momen yang Allah muliakan.

Jadikan Hari-Harimu Lebih Bermakna dengan Al-Qur’an

Jadi, tasyrik artinya bukan hanya soal “hari setelah Idul Adha”, tapi merupakan hari-hari mulia yang memiliki banyak nilai spiritual dan sosial. Dalam Islam, hari tasyrik tidak sekadar menjadi waktu tambahan, tetapi juga ajang untuk memperkuat iman, mempererat hubungan sesama, dan memperbanyak syukur.

Hari tasyrik artinya waktu penuh keutamaan—hari makan, minum, dan memperbanyak dzikir kepada Allah. Inilah waktu yang tepat untuk mempererat hubungan kita dengan Al-Qur’an, sebagai bentuk syukur dan pengingat atas segala nikmat-Nya.

Yuk, miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

>>>KONTAK<<<

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top