Telapak Kaki Nabi Ibrahim

Jejak Telapak Kaki Nabi Ibrahim yang Diabadikan di Makkah

safwanquran.com – Setiap sudut Kota Makkah tidak pernah lepas dari sejarah panjang nan luar biasa, selain Ka’bah atau Hajar Aswad. Ada satu jejak penting yang menjadi saksi sejarah kenabian yaitu Telapak Kaki Nabi Ibrahim yang kini diabadikan dalam sebuah batu bersejarah, dikenal sebagai Maqam Ibrahim. Kisah ini menjadi daya tarik bagi jutaan manusia yang datang dari berbagai penjuru dunia. Baik untuk menunaikan ibadah haji, umrah, ataupun sekadar ingin menapaki nilai sejarah yang hidup hingga saat ini.

Asal Usul Telapak Kaki Nabi Ibrahim di Makkah

Cerita tentang telapak kaki Nabi Ibrahim bermula saat beliau bersama putranya, Nabi Ismail, membangun Ka’bah atas perintah Allah SWT. Kala itu, Makkah hanyalah padang pasir tandus yang tidak berpenghuni. Nabi Ibrahim memulai pembangunan Ka’bah bersama anaknya. Saat bangunan itu semakin tinggi, beliau membutuhkan bantuan untuk bisa tetap melanjutkan pembangunan di bagian atas. Sebagai anak yang taat, Nabi Ismail membantu ayahnya mengangkat bebatuan.

Di titik inilah peristiwa bersejarah terjadi, Nabi Ibrahim memerlukan sesuatu untuk dipijak agar dapat menjangkau bagian-bagian yang tinggi dari bangunan Ka’bah. Kemudian, Allah SWT memerintahkan Ismail memberikan sebuah batu kepada ayahnya yang menjadi pijakan. Pada batu tersebut, secara ajaib tercetak kedua telapak kaki Nabi Ibrahim yang menjadi tanda keajaiban dan mukjizat dari Allah SWT.

Batu pijakan Nabi Ibrahim kini dikenal luas sebagai Maqam Ibrahim, lokasinya sangat dekat dengan Ka’bah tepat di sebelah timur. Batu tersebut disimpan serta dilindungi dalam rumah kaca berkubah emas untuk menjaga agar jejak bersejarah tersebut tetap utuh dari masa ke masa.

Baca Juga: Strategi Dakwah Nabi Ibrahim dalam Al-Qur’an

Keistimewaan Maqam Ibrahim di Tengah Umat Muslim

Posisi Maqam Ibrahim tidak jauh dari Multazam dan Hajar Aswad, sering dilalui oleh jamaah yang melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah. Setiap orang yang datang beribadah, hampir dipastikan melihat rumah kaca yang melindungi batu legendaris itu. Bahkan, banyak jamaah yang menyempatkan diri untuk berdoa dan menunaikan shalat sunnah di belakang Maqam Ibrahim setelah thawaf, sesuai dengan anjuran dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 125.

“Dan jadikanlah sebagian Maqam Ibrahim sebagai tempat salat.” (QS. Al-Baqarah: 125)

Banyak dari ulama dan literatur sejarah Islam sepakat, bahwa Maqam Ibrahim menjadi salah satu tempat mustajab untuk berdoa setelah menunaikan tawaf. Tidak sedikit jamaah haji dan umrah yang rela mengantri demi bisa melaksanakan shalat sunnah dua rakaat atau sekadar berdoa di depan batu istimewa ini.

1. Fakta Menarik Telapak Kaki Nabi Ibrahim

Telapak Kaki Nabi IbrahimSelain itu, keberadaan Maqam Ibrahim mempererat hubungan umat Islam dengan para nabi, khususnya dalam setiap peribadatan di Tanah Suci. Tidak hanya sebagai sejarah, tetapi juga semangat untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah. Berikut fakta menarik lainnya:

  • Bukan Makam, namun Maqam Istilah “maqam” dalam bahasa Arab berarti tempat berdiri, bukan kuburan. Banyak orang keliru menyangka Maqam Ibrahim adalah tempat dikuburkannya Nabi Ibrahim, padahal telapak kaki beliau yang diabadikan di sana.
  • Batu yang Dibawa dari Surga Ada riwayat yang menyebut batu pijakan tersebut berasal dari surga, sebagaimana Hajar Aswad. Dahulu, batu ini bahkan memancarkan cahaya yang dapat menerangi bumi dari timur hingga barat, namun Allah SWT kemudian menghilangkan cahaya tersebut agar manusia tidak terfitnah karenanya.
  • Tertutupi Bingkai Khusus Seiring berjalannya waktu, batu bersejarah ini sempat ditutupi perak dan dilindungi rangka logam berbentuk sangkar, dengan tujuan melindungi dari kerusakan, pencurian, serta agar tidak menjadi objek sesembahan kaum musyrik. Kini, seluruh jamaah bisa melihatnya melalui kotak kaca bening.
  • Ukurannya Tetap Terjaga Walaupun sudah ribuan tahun berlalu sejak peristiwa tersebut, jejak telapak kaki Nabi Ibrahim tetap tampak jelas. Panjang, lebar, dan kedalamannya hampir tidak berubah hingga saat ini yang menunjukkan keajaiban kekuasaan Allah SWT.

 

Fakta Detail
Lokasi Di depan Ka’bah, arah timur, dalam rumah kaca
Panjang jejak kaki 22-27 cm
Lebar jejak kaki 11-14 cm
Kedalaman jejak kaki 9-10 cm
Bahan batu Batu dipercaya berasal dari surga
Perlindungan Tertutup kaca, dibingkai emas/perak
Tradisi Tempat shalat sunnah setelah tawaf
Status Bukan kuburan, melainkan tempat Nabi Ibrahim berpijak
Ukiran pada batu Dua tapak kaki membentuk lubang lonjong
Keutamaan Tempat mustajab berdoa, ditekankan dalam Al-Qur’an

2. Proses Pemeliharaan dan Perubahan Lokasi

Telapak Kaki Nabi IbrahimSepanjang perjalanan sejarah, Maqam Ibrahim sempat mengalami perubahan lokasi. Pada zaman Rasulullah SAW, batu tersebut pernah dipindahkan beberapa meter dari posisi awalnya yang menempel di dinding Ka’bah agar memudahkan proses tawaf. Kemudian pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, letaknya digeser ke arah timur agar para jamaah semakin mudah shalat di belakangnya tanpa mengganggu jamaah lain.

Banjir besar yang pernah melanda Makkah juga sempat menggoyang posisi batu ini, namun selalu dikembalikan ke tempat semula dan terus dijaga oleh otoritas setempat. Semua penyesuaian dilakukan agar jejak telapak kaki Nabi Ibrahim tetap bisa dilihat dan dikenang oleh generasi berikutnya.

3. Keutamaan Ibadah dan Ziarah ke Makam Ibrahim

Telapak Kaki Nabi IbrahimAl-Qur’an secara tegas menyebut Maqam Ibrahim sebagai bagian dari tanda kekuasaan Allah yang harus dijadikan tempat shalat oleh seluruh umat Islam. Di dalam Surah Ali-Imran ayat 96–97 dan Al-Baqarah ayat 125, kisah tentang jejak ini diabadikan dengan jelas. Ini membuktikan betapa besar keutamaan dan kedudukan Maqam Ibrahim dalam Islam.

Kondisi Maqam Ibrahim yang saat ini sangat terawat, petugas khusus selalu memastikan area ini tidak digunakan. Untuk berdoa berlebihan atau dijadikan tempat persembahan, agar makna spiritual tetap terjaga dan tidak melenceng dari tuntunan Islam. Setiap musim haji tiba, antusiasme jamaah sangat terasa, mereka rela menunggu hanya untuk menyaksikan dan menyentuh jejak telapak kaki Nabi Ibrahim tersebut.

4. Warisan untuk Umat Manusia Sepanjang Zaman

Telapak Kaki Nabi IbrahimJejak kaki Nabi Ibrahim yang diabadikan di Makkah bukan sekadar cerita masa lampau. Tapi juga sebagai pengingat betapa pentingnya ketulusan dan kerja keras seorang nabi dalam mengetuk pintu langit hingga Allah SWT menurunkan mukjizat berupa jejak yang abadi.

Semua yang ada di Makkah mengajak kita untuk merenungi makna dari setiap pijakan.  Tidak semua orang bisa meninggalkan warisan sebesar Nabi Ibrahim, namun siapa pun bisa meneladani kebesaran hati beliau. Dengan demikian, jejak Nabi Ibrahim akan terus ada dalam hati umat manusia sampai akhir zaman.

Baca Juga: Khasiat Air Zam-Zam Menurut Al Qur’an, Hadis, & Penelitian Ilmiah

Lebih Dekat dengan Kisah Para Nabi Lainnya?

Jejak telapak kaki Nabi Ibrahim yang diabadikan di Makkah merupakan saksi perjuangan, ketaatan, serta mukjizat dalam sejarah umat manusia. Melalui kisah ini, kita diajak mengenal lebih dekat tokoh besar Islam dan mengambil pelajaran tentang keikhlasan, pengorbanan, serta kekuatan doa. 

Bagi para peziarah, melihat dan beribadah di sekitar Maqam Ibrahim menghadirkan nuansa syukur atas segala nikmat. Sekaligus panggilan untuk mendekatkan diri kembali kepada Allah SWT. Lengkapi perjalanan spiritualmu dengan Al-Qur’an edisi terjemah dan tafsir yang memuat kisah para nabi lebih dalam.

Miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan. Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top