safwanquran.com – Iman itu dasar bagi kehidupan seorang Muslim, karena ibadah akan terasa hampa tanpanya, hati jadi gelisah, dan kehilangan tujuan. Al-Qur’an sebagai pedoman umat Islam tidak hanya memerintahkan manusia untuk beriman, tetapi juga menjelaskan karakteristik orang beriman.
Menariknya, karakter orang beriman tidak hanya tercermin dalam ibadah ritual semata, tetapi juga dalam sikap, perilaku, hingga bagaimana dia menjalani kehidupan sehari-hari. Mengetahui ciri-cirinya menjadikan Al-Qur’an sebagai cermin untuk melihat sejauh mana kualitas iman kita.
Nah, mari kita bahas satu per satu 7 karakteristik utama orang beriman yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Karakteristik Orang Beriman dalam Al-Qur’an
Allah ﷻ menyebutkan dalam Al-Qur’an, bahwa orang beriman itu memiliki karakter tersendiri yang membedakan mereka dari orang yang mengaku beriman, diantaranya:
1. Hati yang Bergetar Saat Disebut Asma Allah
Seperti ayat Al-Qur’an berikut: “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah mereka yang jika disebut nama Allah, gemetar hatinya dan jika dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhannya mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”
Salah satu tanda kuatnya iman adalah ketika hati bergetar mendengar nama Allah. Getaran ini bukan sekadar emosi biasa, tetapi refleksi dari rasa cinta, takut, sekaligus harap kepada Sang Pencipta.
Orang beriman akan merasakan ketenangan sekaligus kerendahan hati ketika nama Allah diperdengarkan. Bukan karena takut secara negatif, melainkan karena kesadaran betapa besar kekuasaan-Nya dan betapa kecilnya diri manusia dihadapan-Nya.
2. Bertambahnya Iman Ketika Mendengar Ayat Al-Qur’an
Mendengarkan Al-Qur’an saja belum cukup jika tidak diiringi dengan merenungi maknanya (tadabbur). Tadabbur berarti memikirkan dan mendalami ayat-ayat Al-Qur’an secara sungguh-sungguh. Melalui ini, seseorang bisa memahami hakikat dan hikmah di balik ayat yang dibaca. Sehingga iman semakin kokoh, cinta kepada Allah bertambah, dan hati menjadi lembut.
Allah memerintahkan dalam beberapa ayat agar manusia melakukan tadabbur untuk mendapat pelajaran dan penguatan iman. Sebaliknya, hati yang keras tidak akan tergerak oleh bacaan Al-Qur’an, layaknya hati orang munafik atau kafir yang terkunci oleh Allah sehingga tidak bisa merenungi makna Al-Qur’an.
Baca Juga: Bukti Kebenaran Al Quran dalam Ilmu Sains dan Sejarah
3. Hanya Bertawakal Kepada Allah
Berasal dari kata “wakkala” dalam bahasa arab dan memiliki arti pasrah, mempercayakan, atau mewakilkan urusan kepada orang lain kepada Allah SWT. Tawakal ini adalah puncak keimanan seseorang setelah melakukan usaha lahiriah dan doa. Karena tawakal sebagai karakteristik orang beriman yang percaya bahwa Allah sebagai pengatur satu-satunya dalam kehidupan.
Islam mengajarkan bahwa usaha (ikhtiar) harus berjalan seiring dengan tawakal. Usaha adalah pekerjaan fisik sedangkan tawakal adalah pekerjaan hati. Nabi Muhammad SAW memberi teladan dengan selalu berusaha maksimal sambil bertawakal. Tawakal harus diiringi usaha dan ikhtiar berdasarkan ketentuan Allah dan syariah.
Tapi bertawakal saja bisa menjadi kemalasan, sedangkan usaha tanpanya juga dapat menyebabkan kesombongan. Setelah usaha maksimal dilakukan, hasilnya diserahkan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan ketenangan hati.
4. Melaksanakan Ibadah dengan Khusyuk
Karakteristik orang beriman selanjutnya adalah khusyuk dalam ibadah, khususnya shalat, menjadi tanda penting keimanan. Ketika seseorang serius dan penuh kesungguhan dalam melaksanakan ibadah. Ini menunjukkan bahwa ia menyadari kehadiran dan kebesaran Allah serta ingin mendekatkan diri kepada-Nya dengan sepenuh hati. Surat Al-Mu’minun ayat 1-2:
قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya.” (Q.S Al-Mu’minun: 1-2)
Orang beriman akan berusaha menjaga wudhu, menenangkan diri sebelum salat, serta merenungi bacaan dalam shalatnya. Walau sulit meraih khusyuk sepenuhnya, usaha menjaga kekhusyukan itulah yang membedakan kualitas ibadah seorang mukmin.
5. Menginfakkan Sebagian Rezeki yang Dimiliki
Rezeki yang kita punya sejatinya adalah titipan Allah, karakteristik orang beriman menyadari hal ini, sehingga ia tidak ragu untuk berbagi dengan sesama. Seperti firman Allah berikut:
“Infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)
Sedekah dan infak bukan hanya tentang nominal, tetapi tentang ketulusan hati. Terkadang, memberi sedikit dari harta yang dicintai bisa bernilai besar di sisi Allah. Sikap ini yang menunjukkan bahwa iman tidak hanya perkataan, tetapi perlu diwujudkan dalam tindakan nyata.
6. Hindari Perbuatan yang Tidak Bermanfaat
Orang beriman dikenal dengan sikap yang terkendali dalam ucapan dan perbuatan. Mereka tidak suka membuang waktu dengan hal tidak bermanfaat, apalagi perbuatan yang mendatangkan dosa. Rasulullah SAW bersabda: “Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak berguna baginya.” (HR. Tirmidzi dan lainnya)
Sikap ini tercermin dalam keseharian seperti membatasi diri dari ghibah, menjaga pandangan, dan lebih memilih hal-hal yang bermanfaat untuk dirinya maupun orang lain.
7. Amanah dan Dapat Dipercaya
Ayat yang menggambarkan karakteristik orang beriman amanah dan dapat dipercaya terdapat dalam Surat Al-Mu’minun ayat 8, yaitu:“Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya.”
Kepercayaan adalah modal penting dalam hubungan sosial, orang beriman dikenal jujur, amanah, dan dapat dipercaya. Baik dalam urusan kecil maupun besar, akan menjaga titipan orang lain dengan sebaik-baiknya. Sikap ini membuat orang beriman disegani dan dicintai dalam lingkungannya. Rasulullah ﷺ sendiri dikenal sebagai “Al-Amin” (yang dapat dipercaya), dan itu menjadi teladan utama bagi umat Islam.
Bagaimana Cara Meningkatkan Keimanan
Iman itu naik turun, bisa bertambah dan bisa pula berkurang, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan agar memiliki karakteristik orang beriman:
- Berdoa dan Memperbanyak Dzikir Doa adalah senjata utama seorang mukmin. Dzikir pun menjadi cara terbaik menjaga hati tetap hidup dan terhubung dengan Sang Pencipta.
- Memperbaiki Sholat Shalat adalah tiang agama. Dengan memperbaiki bacaan, gerakan, serta kekhusyukan shalat, kualitas iman akan ikut meningkat.
- Jauhi Perkara yang Batil Segala hal yang menjauhkan dari Allah perlu ditinggalkan. Seperti maksiat, hiburan yang berlebihan, hingga lingkungan yang buruk. Menghindari perkara batil akan membuat iman lebih terjaga.
- Luangkan Bermuhasabah Muhasabah atau introspeksi diri adalah cara efektif memperbaiki iman. Dengan mengevaluasi perbuatan setiap hari, seorang Muslim bisa segera bertobat jika ada kesalahan dan meningkatkan amal baiknya.
- Meneladani Rasulullah Tidak ada teladan terbaik selain Rasulullah. Dengan mencontoh akhlak beliau yang baik dalam kesabaran, kejujuran, maupun kasih sayangnya kita bisa menumbuhkan iman yang kokoh sekaligus akhlak mulia.
Baca Juga: 7 Cara Mengejar Cinta Allah agar Hidup Berkah Dunia Akhirat
Sudahkah Kamu Memiliki Sahabat Sejati dalam Hidupmu?
Jadi itu dia karakteristik orang beriman dalam Al-Qur’an, kamu juga ingin memilikinya? Mulai dengan mendalami ayat dalam Al-Qur’an, jadikan sebagai teman setia dalam keseharianmu. Yuk, miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan dan rasakan sendiri keberkahan yang mengalir dari kitab suci ini.
Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.
