Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam Islam

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam Islam? Ini Hukumnya!

safwanquran.com – Mengagumi seseorang merupakan naluri alami dari setiap manusia yang tidak mungkin dihindari. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti pernah merasa kagum kepada orang lain, entah karena kepribadian, prestasi, kemampuan, atau kebaikan yang dimiliki. Namun, apakah boleh mengagumi seseorang dalam Islam? Bagaimana batasannya agar tetap sesuai dengan ajaran agama? Artikel ini akan membahas hukum dan pandangan Islam mengenai hal tersebut secara lengkap dan mudah dipahami.

Pandangan Islam tentang Mengagumi

Kembali ke pertanyaan, ”Apakah boleh mengagumi seseorang dalam Islam?” Rasa kagum pada seseorang secara umum ini berarti memuji dan menaruh hormat kepada seseorang karena kelebihan atau keistimewaannya. Sedangkan mengagumi dalam Islam harus selalu dilandasi oleh akhlak dan ketaatan kepada Allah SWT serta Rasul-Nya. Mangagumi seseorang dengan cara yang baik adalah hal yang diperbolehkan, terlebih jika yang dikagumi adalah sosok muslim yang baik. Seperti memiliki akhlak mulia, dermawan, rajin ibadah, atau teladan dalam kebaikan lainnya.

Tapi sebaliknya, jika rasa kagum tersebut itu berlebihan hingga menempatkan seseorang di atas kedudukan Allah dan Rasul-Nya dihati kita, maka hal itu tidak diperbolehkan. Islam mengajarkan kita untuk menyeimbangkan segala hal, termasuk saat kita mengagumi seseorang.

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam Islam?

Mengidolakannya seseorang itu boleh selama ada kebaikan untuk di contoh pada orang yang dikagumi tersebut. Seperti contoh seseorang dikagumi karena kedermawanannya, rajin bersedekah, akhlak yang baik, atau pengabdiannya kepada agama. Sebagai contoh, mengidolakan Nabi Muhammad SAW adalah yang utama karena akhlaknya yang mulia dan menjadi suri tauladan bagi umat Islam.

Tapi, perlu diingat untuk tidak mengidolakan secara berlebihan yang dapat menyebabkan kita lupa kepada kewajiban tertinggi kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam QS At-Taubah ayat 24, Allah berfirman yang artinya:

“Katakanlah (Muhammad), jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, keluargamu, harta yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya…” (QS. At-Taubah: 24)

Ayat ini mengingatkan bahwa kecintaan dan pengaguman haruslah ditempatkan secara proporsional. Akan tetapi dalam mengagumi seseorang tentu ada batasan dan etika tertentu yang perlu kamu perhatikan diantaranya: 

1. Jangan Berlebihan

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam IslamApakah boleh mengagumi seseorang dalam Islam? Fanatisme atau rasa kagum yang berlebihan kepada seseorang seperti artis atau tokoh publik yang bisa mengarah pada ketidakadilan dalam beragama sangat tidak dianjurkan. Pengaguman tersebut bisa membuat kita lupa bahwa yang seharusnya kita utamakan adalah Allah dan Rasul-Nya.

Dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Cintailah seseorang dengan sederhana, karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi orang yang kamu benci. Dan bencilah seseorang dengan sederhana, karena bisa jadi suatu saat dia akan menjadi orang yang kamu cintai.” (HR. Ahmad)

2. Pilih Sosok yang Baik

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam IslamIslam menganjurkan untuk mengidolakan sosok yang memiliki kualitas moral, keimanan, dan ketaatan kepada syariat. Seperti para ulama, tokoh agama, atau orang shaleh yang kebaikannya bisa kita contoh dalam kehidupan. Termasuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang sangat mulia dan menjadi contoh bagi seluruh umat muslim. 

Beliau dikenal tidak pernah berbuat buruk, kasar, atau membalas kejahatan dengan kejahatan, namun selalu memaafkan dan berbuat baik yang terdapat pada HR. Imam Ahmad. Allah SWT berfirman:

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah” (QS. Al-Ahzab : 21).

3. Tidak Bertentangan dengan Syari’at

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam IslamApakah boleh mengagumi seseorang dalam Islam? Boleh tapi jangan sampai mengidolakan seseorang sampai mengenakan atribut atau menirukan gaya hidup yang bertentangan dengan syariat Islam. Hal ini sejalan dengan apa yang ernah disampaikan beliau Rasulullah dalam suatu hadits:

“Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, no. 4031).

Seperti contoh kamu mengidolakan seseorng dengan terbiasa berpakaian terbuka karena tidak ada larangan dalam budaya dan agamanya. Sedangkan kamu yang sangat mengidolakannya hendak meniru, tapi hal itu tidak dianjurkan dalam Islam.  

Baca Juga: Hadits Larangan Berkhalwat – Penjelasan dan Hikmah dalam Islam

4. Tetap Menghargai Privasi

Apakah Boleh Mengagumi Seseorang dalam IslamJangan mengagumi seseorang dengan cara yang melanggar tata krama, seperti terlalu kepo, mencari tahu hal-hal pribadi tanpa izin, atau bahkan mengikuti segala aktivitasnya secara berlebihan. Selain menjaga privasi tidak selalu cari tahu tentang orang yang dikagumi terutama lawan jenis sangat dianjurkan dalam Islam. 

Hal ini sangat jelas terlampir dalam Al Quran: 

قُل لِّلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا۟ مِنْ أَبْصَٰرِهِمْ وَيَحْفَظُوا۟ فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا يَصْنَعُونَ

Artinya: Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS An-Nur ayat 30).

Juga dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, ia berkata, “Nabi SAW bersabda, “Bentuk zinanya sepasang mata ialah memandang. Bentuk zinanya mulut ialah berbicara, bentuk zinanya tangan ialah menindak, bentuk zinanya kaki ialah melangkah, bentuk zinanya hati ialah berkeinginan mendapatkan sesuatu dan berangan-angan. Dan kemaluanlah yang membenarkan atau mendustakan hal tersebut.” (HR Bukhari dan Muslim)

Cara Mengatur Rasa Kagum 

Agar rasa kagum tidak melenceng dari ajaran Islam, ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

  1. Perbanyak zikir dan doa. Mengingat Allah akan menenangkan hati dan membuat kita tidak mudah hanyut dalam rasa kagum yang berlebihan.
  2. Fokus pada perbaikan diri. Jadikan rasa kagum sebagai bahan evaluasi. Apa yang bisa kita tiru dari orang tersebut untuk memotivasi kita menjadi lebih baik. 
  3. Belajar bersyukur. Rasa syukur akan membuat kita tidak sibuk membandingkan diri dengan orang lain, tapi fokus memperbaiki apa yang sudah ada pada diri kita. 
  4. Batasi interaksi yang tidak perlu. Apalagi jika mengagumi lawan jenis, penting sekali menjaga batas agar tidak jatuh pada godaan setan.

Baca Juga: Kisah Bertemunya Adam dan Hawa, Tentang Kesabaran dan Takdir

Kesimpulan

Jadi menjawab, apakah boleh mengagumi seseorang dalam Islam? Mengagumi seseorang memang dibolehkan dalam Islam, asalkan dilakukan dengan cara yang benar dan sesuai syariat. Jangan sampai mengagumi seseorang sampai meninggalkan cinta dan ketaatan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Jadikan sosok yang dikagumi sebagai inspirasi dan teladan dalam berbuat baik dan meningkatkan keimanan, bukan sekadar para artis atau tokoh publik yang hanya sekadar terkenal.

Dengan menjaga batasan-batasan ini, maka mengagumi seseorang menjadi sumber motivasi positif yang dapat membawa kebaikan untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar. Ingin lebih dekat dengan Allah sambil menjaga hati agar kagum hanya pada yang seharusnya? Salah satu cara terbaik adalah memperbanyak membaca dan memahami Al-Qur’an. Dengan Al-Qur’an, rasa kagum kita akan selalu kembali kepada Sang Pencipta, bukan kepada manusia semata.

Yuk, miliki Al-Qur’an terbaik dari Safwan Quran di rumahmu, dengan berbagai pilihan produk inovatif sesuai kebutuhan dan rasakan sendiri keberkahan yang mengalir dari kitab suci ini. 

Produk yang cocok untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak, pemula, hingga penghafal Qur’an, dengan harga terjangkau dan mudah didapatkan. Tersedia dalam berbagai ukuran dan tipe, lengkap dengan fitur tajwid warna transliterasi latin, dan QR video. Tunggu apalagi pesan Al-Qur’an Safwan Quran sekarang juga, siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top